Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Minta Kepala Daerah dari Demokrat Utamakan Kepentingan Rakyat Ketimbang Partai

Kompas.com - 17/01/2023, 15:12 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta kader Demokrat yang menjabat sebagai kepala daerah untuk memprioritaskan kepentingan rakyat ketimbang kepentingan partai.

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan mengungkapkan, pesan itu disampaikan pada para kader Demokrat dalam acara retret pemenangan Pemilu 2024 di Pacitan, Jawa Timur, akhir pekan lalu.

“Kepala daerah dari Demokrat itu dipesankan tetap menjalankan tugasnya sebagai kepala daerah. Dia itu pemimpin daerah, pemimpin untuk semua golongan,” ujar Syarief dikonfirmasi, Selasa (17/1/2023).

“Jadi tugas-tugas dia sebagai kepala daerah harus jadi tanggung jawab, dan prioritas,” kata dia.

Baca juga: Hasto PDI-P: Aneh jika Pak SBY Tak Percaya Pemimpin Harus Disiapkan Khusus oleh Pihak Tertentu

Ia mengatakan, meskipun kader tersebut menjabat sebagai ketua pengurus partai di daerah, SBY tetap meminta yang diprioritaskan adalah kinerjanya sebagai kepala daerah.

Sebab, rapor baik kepala daerah dari Demokrat bakal dirasakan langsung masyarakat.

“Yang penting (pekerjaan) dia sebagai kepala daerah dulu, tetapi Partai Demokrat tetap menjadi perhatian, bukannya terbalik,” kata dia.

Syarief menyebut, kinerja tersebut bakal berdampak pada keputusan konstituen untuk memilih Demokrat dalam Pemilu 2024.

“Karena kalau dia (kepala daerah) dari Demokrat, kalau dia peduli dengan rakyatnya, berhasil, pasti juga Demokrat dapat dampak positifnya kan,” kata dia.

Partai Demokrat saat ini merupakan partai politik (parpol) oposisi pemerintah bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Jelang Pemilu 2024, Demokrat dan PKS tengah menjajaki pembentukan Koalisi Perubahan bersama Partai Nasdem.

Baca juga: Demokrat Yakin Isu Reshuffle Tak Pengaruhi Pembentukan Koalisi Perubahan

Namun, koalisi belum kunjung dideklarasikan hingga kini. Alotnya penentuan figur calon wakil presiden (cawapres) diduga menjadi alasan Koalisi Perubahan belum terbentuk.

Demokrat ingin mendorong agar kursi cawapres diberikan pada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Sementara itu, PKS mengusulkan agar cawapres yang dipilih adalah mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher.

Di sisi lain, Nasdem ingin cawapres dipilih dari figur non-parpol.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Nasional
WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

Nasional
Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Nasional
Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, Lalu Dihitung Ulang

Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, Lalu Dihitung Ulang

Nasional
Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Nasional
Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Nasional
Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Nasional
Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Nasional
KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

Nasional
Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Nasional
Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Nasional
Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Nasional
Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Nasional
Sidang SYL, Saksi Ungkap Permintaan Uang Rp 360 Juta untuk Sapi Kurban

Sidang SYL, Saksi Ungkap Permintaan Uang Rp 360 Juta untuk Sapi Kurban

Nasional
Hadiri Perayaan Ultah Hendropriyono, Prabowo Dihadiahi Patung Diponegoro

Hadiri Perayaan Ultah Hendropriyono, Prabowo Dihadiahi Patung Diponegoro

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com