Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Lihat Ancaman PHK Massal, JK: Di Mana Massalnya, Sektor Apa?

Kompas.com - 10/01/2023, 21:05 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla atau JK belum melihat terjadinya potensi pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat ancaman resesi pada tahun ini.

"Saya belum melihat gelombang PHK yang besar," ujar JK di Kampus Universitas Paramadina, Jakarta Selatan, Selasa (10/1/2023).

JK menuturkan, ia baru saja berbicara dengan sejumlah pelaku industri garmen di Indonesia. Dalam perbincangaan tersebut, ada perusahaan yang justru kekurangan buruh atau tenaga kerja.

"Lima perusahaan garmennya di Jawa kekurangan buruh sehingga harus didatangkan dari Sumatera, Batam, dan daerah lainnya," ujar pendiri Kalla Group itu.

Baca juga: Jusuf Kalla Soroti Maraknya Amplop-amplop dari Caleg Saat Pemilu

JK menyadari adanya keluhan dan kekhawatiran dari sejumlah pengusaha.

Namun, umumnya terlihat dari sejumlah perusahaan-perusahaan baru yang bergerak di sektor digital dan e-commerce.

"Itu karena orang-orang kembali ke toko, mal, untuk melihat kembali barang yang diinginkan. Usaha itu di masa-masa Covid-19 kan maju pesat," kata JK.

JK menegaskan, ia belum melihat ancaman PHK di bidang lain.

Baca juga: Klaim Dirinya Pengusul Pemilu Sistem Terbuka, Jusuf Kalla Ungkap Kelebihannya Dibanding Sistem Tertutup

"Tapi di bidang-bidang lain saya belum melihat suatu ancaman PHK yang massal. Jadi jangan semua dikatakan massal, di mana massalnya? Sektor apa?" ucap JK.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah optimistis perekonomian Indonesia tidak akan masuk ke dalam jurang resesi pada tahun 2023. Optimisme ini disampaikan di tengah dinamika global yang masih bergerak tidak menentu.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pada tahun ini tantangan dari ekonomi global masih luar biasa.

Bahkan, Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) memproyeksi, sepertiga dari perekonomian dunia akan masuk ke dalam jurang resesi.

"Kita tidak termasuk yang sepertiga, Insya Allah kita jaga terus," ujar Sri Mulyani dalam Acara Apresiasi Media, dikutip Minggu (8/1/2023).

Bendahara negara itu melaporkan, hingga penghujung tahun 2022, kondisi perekonomian nasional masih terjaga.

Ini terefleksikan dari realisasi pertumbuhan ekonomi hingga kuartal III mencapai 5,72 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Baca juga: 4 Perusahaan Teknologi Umumkan PHK Massal pada Awal Tahun 2023

Laju pertumbuhan itu diproyeksi berlanjut hingga periode tiga bulan terakhir tahun 2022. Sri Mulyani berharap, produk domestik bruto (PDB) dapat tetap tumbuh di sekitar 5 persen pada kuartal terakhir tahun lalu.

"Sehingga total 2022, kita bisa tumbuh di atas 5 persen," kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani menyadari, 2023 menjadi tahun yang penuh tantangan. Namun, pemerintah menatap tahun ini dengan optimisme dan kewaspadaan.

"Dalam situasi agenda politik dalam negeri, situasi geopolitok dunia yang sangat dinamis dan tidak pasti, dan kita harus menjaga seluruh kemajuan dan momentum pemulihan," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Nasional
Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Nasional
Transaksi Judi 'Online' Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Transaksi Judi "Online" Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Nasional
Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Nasional
Habiburokhman: Judi 'Online' Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Habiburokhman: Judi "Online" Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Nasional
Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Nasional
Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Nasional
Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Nasional
Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Nasional
Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Nasional
Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com