Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Megawati Dijuluki "Ratu Preman": Memang Banyak Anak Buahku Preman

Kompas.com - 10/01/2023, 15:19 WIB
Ardito Ramadhan,
Nicholas Ryan Aditya,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bercerita dirinya pernah mendapat julukan "Ratu Preman" ketika awal memimpin PDI (sebelum berganti nama menjadi PDI-P).

Kisah ini Megawati sampaikan saat berpidato di hadapan ribuan kader partai banteng dalam acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 PDI-P di Jakarta International Expo, Jakarta Pusat, Selasa (10/1/2023).

"Zaman dulu Ibumu ini dikasih nama Ratu Preman, lho. Saya sendiri kaget, lho, Pak, karena nggak tahu," kata Megawati.

Baca juga: Megawati Mengaku Dirinya Pintar, Sudah Dapat 9 Gelar Honoris Causa, 5 Lagi Masih Antre

Julukan "Ratu Preman" tersebut diketahui Megawati dari aparat keamanan yang mengawalnya.

Suatu hari, Megawati hendak berangkat dari rumahnya menuju kantor. Dia mencuri dengar percakapan aparat yang berkomunikasi melalui handy talkie (HT).

Dalam percakapan itu, mereka menyinggung soal "semut-semut merah", julukan yang ternyata disematkan untuk kader-kader PDI.

"Yang sebelah sana nanya, 'Apa di sana semut-semut merahnya sudah berdatangan'. Lho, aku kan kaget ya. Oh nek ngono (kalau begitu), rakyat itu yang dari PDI itu dipanggilnya kodenya semut-semut merah," ujarnya.

Tak hanya itu, aparat juga menyinggung soal "Ratu Preman", predikat yang ternyata disematkan untuk Megawati.

"(Aparat berkata) semut-semut merahnya sudah datang apa belum. Yang terutama Ratu Premannya ada di mana ya?" ucap Megawati.

Megawati penasaran dan bertanya ke pengawalnya, siapa yang dimaksud dengan Ratu Preman.

"Kan ada pengawal saya. Saya (tanya) 'Eh, Ratu Preman itu sopo to (siapa sih)?'," kata Megawati ke pengawalnya saat itu.

"Lho, ya ibu lah," jawab si pengawal.

Baca juga: Jokowi Senang Megawati Pilih Kader PDI-P Jadi Capres, walau Belum Diumumkan

Mengetahui hal itu, Megawati mengaku tak mempersoalkan. Sebab, kata dia, anak buahnya di PDI-P memang banyak yang preman.

"Panggilannya Ratu Preman ngono (gitu)? Wah keren, memang banyak anak buahku preman. Aih, gawat," tutur presiden kelima RI itu.

Ucapan Megawati tersebut seketika mendapat tepuk tangan riuh dari ribuan kader PDI-P yang hadir di acara HUT ke-50 PDI-P.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Nasional
TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

Nasional
Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
 Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Nasional
Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Nasional
RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

Nasional
 Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Nasional
Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Nasional
Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com