Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati ke Jokowi: Aku Mau Menlu Perempuan, Mbak Retno!

Kompas.com - 10/01/2023, 14:45 WIB
Ardito Ramadhan,
Nicholas Ryan Aditya,
Achmad Nasrudin Yahya

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI-P) Megawati Soekarnoputri mengaku pernah meminta Presiden Joko Widodo supaya pos Menteri Luar Negeri (Menlu) diisi oleh kaum perempuan.

Bahkan, ia menyampaikan permintaan tersebut dengan sangat kepada Jokowi.

Baca juga: Megawati Tantang Kekuatan Laki-laki: Sudah Pernah Melahirkan?

Setelah menyampaikan permintaan tersebut, Megawati menguturkan, Jokowi akhirnya menunjuk Retno Marsudi menjadi Menlu.

"Ini Bu Retno itu Menlu. Saya nyuwun (minta) banget sama Pak Jokowi, aku emoh, saya mau Menlu-nya kali ini perempuan. Nah itu mbak Retno itu, yo iso kok," kata Megawati saat menyampaikan pidato di hadapan para kadernya dalam peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-50 PDI-P di Jakarta International Expo, Jakarta, Selasa (10/1/2023).

Dalam kesempatan yang sama, Megawati juga menumpahkan keprihatinannya terhadap kondisi perempuan di Tanah Air saat ini.

Baca juga: Jokowi Senang Megawati Pilih Kader PDI-P Jadi Capres, walau Belum Diumumkan

Menurutnya, perempuan Indonesia saat ini masih terkungkung oleh nilai-nilai peradaban dan budaya.

"Jadi kalau dari perempuannya sendiri sepertinya merasa terkungkung kepada bagian dari peradaban, budaya," ujar Megawati.

Megawati meyakini bahwa Indonesia sudah mempunyai aturan yang tidak salah terhadap keterwakilan perempuan di tingkat legislatif maupun struktur eksekutif.

Baca juga: Megawati Minta Kader PDI-P Nginap di Desa untuk Selesaikan Persoalan

Akan tetapi, ia heran mengapa jumlah keterlibatan kaum perempuan di ranah tersebut kian menurun drastis.

Karena itu, Megawati menginginkan supaya keterlibatan perempuan di ranah tersebut ditingkatkan.

"Jadi persentase itu ingin saya naikkan, tapi anjlok banget, yang namanya di legislatif, di struktur di eksekutif. Jadi tanya saya, sekolahan apa enggak? yes. Terus kenapa?apa sih kurangnya? kurang dari aturannya, rasanya kok enggak salah," ujar Megawati.

Selain itu, Megawati juga menyoroti kaum perempuan Indonesia saat ini yang hanya gemar mendandani diri terus.

Hal ini berbanding terbalik dengan zaman dulu, di mana banyak perempuan yang bisa menjadi ratu kerajaan.

"Tahu enggak, zaman dulu saja, yang namanya jadi ratu-ratu banyak lho, lah kok sekarang melehe semua toh yo. melehe iku tahu opo ora?" ungkap Megawati.

"Perempuan maunya sekarang, menurut saya, entar aku dibully yo ben (ya biarin), dandan melulu," sambung dia.

Karena hal itu, Megawati pun mempertanyakan apakah kaum perempuan Indonesia akan terus hanya memikirkan mendandani diri saja.

"Lalu saya bilang, lah apa gituan melulu yang dipikirin, sampai anaknya stunting lho Pak Jokowi, itu juga masuk urusannya sekarang," tegas Megawati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com