Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Dinilai Tepat Lantik Muhammad Ali Jadi KSAL

Kompas.com - 28/12/2022, 14:05 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Langkah Presiden Joko Widodo melantik Laksamana Muhammad Ali menjadi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) dinilai sudah tepat.

Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menyebut Ali merupakan sosok berpengalaman, baik terkait jabatan maupun penugasan.

"Ya tepat. Pengalaman jabatan dan penugasannya beragam. Terutama, pelaut, pernah komandan kapal satuan pemukul (KRI Nanggala-402), pernah memimpin armada dan lain-lain," kata Fahmi kepada Kompas.com, Rabu (28/12/2022).

Setelah resmi menjadi KSAL, Fahmi mengatakan, Ali sebaiknya melanjutkan penyiapan strategi penangkalan terkait dinamika lingkungan strategis, tantangan dan ancaman yang dihadapi di seluruh kawasan perairan kedaulatan Indonesia.

Baca juga: Jokowi Resmi Lantik Laksdya Muhammad Ali jadi Kepala Staf TNI AL

Menurut Fahmi, bentuk dinamika lingkungan strategis yang dihadapi misalnya, meningkatnya agresivitas China dan Amerika Serikat di perairan Laut Natuna Utara, sebelumnya bernama Laut China Selatan.

Kemudian ada pula mengenai terbentuknya pakta pertahanan trilateral AUKUS antara Australia, Inggris dan Amerika Serikat yang diiringi rencana pembangunan sejumlah kapal selam bertenaga nuklir.

Meski diklaim sebagai bentuk perimbangan kekuatan demi stabilitas kawasan, Fahmi menilai, keberadaan AUKUS dan agresivitas negara-negara kuat itu sulit dipungkiri.

Menurutnya, AUKUS justru berpotensi memicu ketegangan dan eskalasi konflik sewaktu-waktu.

Baca juga: Tugas KSAL Muhammad Ali dari Jokowi: Konsentrasi Kedaulatan di Laut

Selain itu, Fahmi juga mengingatkan mengenai ancaman kedaulatan dan keutuhan wilayah serta ancaman terhadap keamanan laut yang dihadapi Ali ke depan.

Ancaman tersebut mencakup klaim kepemilikan dan pendudukan pulau oleh negara lain dan pengelolaan serta pemanfaatan ruang laut secara tidak sah oleh pihak asing, baik negara maupun korporasi.

Selanjutnya, pelintasan kapal secara ilegal atau tanpa izin di alur laut dan perairan teritorial, termasuk pengoperasian perangkat-perangkat pemantauan di bawah permukaan laut baik untuk kepentingan militer maupun nonmiliter.

"(Termasuk) kejahatan di laut, termasuk yang bersifat transnasional seperti pembajakan kapal, penyanderaan orang hingga penyelundupan barang terlarang," terang dia.

Jokowi telah melantik Ali yang sebelumnya menjabat Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) menjadi KSAL.

Jabatan baru yang diemban Ali meneruskan KSAL sebelumnya, yakni Laksamana Yudo Margono yang kini menduduki posisi Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang akan resmi pensiun pada 1 Januari 2023.

Abituren Akademi Angkatan Laut (AAL) 1989 itu sah menjadi orang nomor satu di matra laut setelah menjalani prosesi pelantikan yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu.

Pelantikan ini berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 100/TNI Tahun 2022 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan KSAL yang dibacakan Sekretaris Militer Presiden Laksamana Muda Hersan.

Dengan posisi baru tersebut, Ali secara otomatis akan meletakan tongkat komando Pangkogabwilhan I yang telah ia ampu sejak 2 Agustus 2021 sampai 28 Desember 2022 kepada calon penerusnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com