Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Perempuan yang Melahirkan, Perempuan yang Disiksa

Kompas.com - 24/12/2022, 15:39 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Banyak orang mengira kesabaran itu tanda kelemahan. Saya pikir itu adalah kesalahan. Kemarahan adalah tanda kelemahan, sedangkan kesabaran adalah tanda kekuatan”. – Dalai Lama.

KASUS kekerasan yang kerap dilakukan seorang ayah terhadap anak kandung dan istrinya di Jakarta dan sempat viral beberapa minggu terakhir ini, menjadi “tamparan” bagi kita bahwa penghormatan terhadap perempuan dan anak di negeri ini masih memprihatinkan (Kompas.com, 20/12/2022).

Betapa tidak, walau pelakunya berpendidikan dari fakultas hukum universitas ternama dan menyandang profesi mentereng di sejumlah perusahaan besar, ternyata kelakuannya sungguh mempermalukan “ibunya” sendiri.

Istri dihantam, anak "dikepret” dan kekerasan terus berulang tanpa ada yang mencegahnya.

Pelaku pernah dilaporkan ke Polda Metro Jaya dan sempat ditahan karena kasus pemukulan terhadap istrinya, tetapi untuk kasus kekerasan terhadap anak kandungnya, hingga kolom ini ditulis belum ada tindakan tegas dari polisi.

Sejak dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan oleh ibu kandung anak yang mengalami kekerasan per tanggal 22 September 2022, polisi baru menaikkan kasus tersebut ke tingkat penyidikan (Kompas.com, 21/12/2022).

Walau persoalan tersebut sarat dengan urusan privat, tetapi melihat kekasaran yang ditampakkan seorang ayah kepada putra dan istrinya, sungguh mengiris rasa kemanusian yang paling dalam.

Belum lagi, aspek hukum kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang masih belum dimengerti para penegak hukum dan tidak berakhir pada keberpihakkan terhadap korban.

Data dari Komnas Perempuan menyebut sejak Januari hingga November 2022, telah menerima 3.014 kasus kekerasan berbasis gender terhadap perempuan.

Di dalamnya juga termasuk 860 kasus kekerasan seksual di ranah publik atau komunitas dan 899 kasus di ranah personal.

Diperkirakan jumlah pengaduan kekerasan terhadap perempuan masih akan terus bertambah, termasuk ke lembaga yang dikelola oleh masyarakat sipil maupun UPTD P2TP2A (Unit Pelayanan Teknis Daerah Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak).

Untuk keluarga yang mapan dan berpendidikan tinggi saja kekerasan terhadap istri dan anak bisa terjadi, bagaimana pula dengan potensi kekerasan dalam rumah tangga di keluarga yang tengah mengalami kesulitan ekonomi?

Kekerasan begitu mudah tersulut ketika urusan “duit” menjadi pokok pangkal keributan dalam rumah tangga. Anak dan istri kerap menjadi “kekesalan” suami yang merasa gagal menjadi nakhoda rumah tangga.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dalam Statistik Indonesia 2022, sebanyak 447.743 kasus perceraian terjadi pada 2021. Angka tersebut mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 291.677 perkara.

Data BPS tersebut hanya mencakup perceraian untuk orang Islam saja. Pandemi yang terjadi selama dua tahun terakhir dan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat kelesuan ekonomi, menjadi pemicu semakin tingginya angka “bubar” rumah tangga.

Sedangkan, berdasarkan data dari Badan Peradilan Agama terdapat sejumlah penyebab perceraian, yaitu faktor perselisihan dan pertengkaran, masalah ekonomi, meninggal salah satu pasangan, mabuk, murtad, dihukum penjara, judi, poligami, zina, kawin paksa, cacat badan, madat, KDRT dan lainnya.

Butuh viral & endorse selebritas

Menyimak perjalanan kasus kekerasan yang menimpa anak dan istri yang dilakukan petinggi eksekutif perusahaan swasta tersebut, kegeraman publik tidak saja ditampakkan pada keriuhan komentar di media sosial, tetapi juga diberitakan masif oleh media.

Belum lagi kalangan legislator seperti Ahmad Sahroni yang juga Wakil Ketua Komisi III DPR RI mengunggah video tindakan biadab ayah terhadap anaknya di akun instagramnnya. Desakan untuk memproses kasus tersebut dengan tegas masih ditanggapi “lelet” oleh pihak kepolisian.

Kekhawatiran banyak kalangan terhadap penderitaan anak yang masih tinggal dengan ayahnya itu, sementara ibunya sudah bercerai beberapa waktu lalu, menjadi atensi publik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com