Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rian Ernest, Eks Staf Ahok dan Tim Transisi Jokowi yang Kini Cabut dari PSI

Kompas.com - 15/12/2022, 13:44 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Advokasi dan Bantuan Hukum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Rian Ernest mengumumkan mundur dari partai pada Kamis (15/12/2022).

Keputusannya hengkang dari PSI diumumkan lewat Facebook-nya, Rian Ernest.

"Kini saatnya saya mengambil keputusan yang berat, tapi perlu saya lakukan. Melalui video ini, saya menyatakan pengunduran diri saya dari Partai Solidaritas Indonesia," kata Rian, dikutip dari postingan video di Facebook-nya, Kamis.

Baca juga: Rian Ernest Resmi Mundur, Ini Deretan Politikus Elite yang Pilih Hengkang dari PSI

Dari konsultan hukum menjadi staf Ahok

Pria kelahiran Berlin, Jerman, 24 Oktober 1987 ini memulai perjalanan kariernya dengan menjadi konsultan hukum.

Pada 2009 hingga 2013, Rian bekerja sebagai junior associate bagi Melli Darsa & Co. Pada 2013, Rian juga menjadi associate untuk firma hukum Hadiputranto, Hadinoto & Partners, bagian dari Baker & McKenzie.

Baca juga: Rian Ernest Mundur, PSI: Yang Antre Masuk Banyak

Tak berselang lama, Rian kemudian merambah ke dunia politik dengan membantu Anies Baswedan dalam tim transisi Presiden-Wakil Presiden terpilih pada 2014.

Setahun berikutnya, Rian direkrut menjadi staf ahli hukum Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada 2015–2017.

Baca juga: Anggap Hal Biasa Rian Ernest Mundur, Giring: Yang Penting Jalankan Ilmu PSI

Rian mengaku rela meninggalkan pekerjaannya di law firm dan menjadi staf Ahok lebih karena faktor Ahok.

Bagi Rian, Ahok merupakan pejabat jujur yang benar-benar bekerja tulus untuk masyarakat. Sosok yang dianggapnya belum pernah ia temui pada pejabat lainnya.

"Bedanya Ahok dengan sosok lain ya mungkin karena dia bener, hal-hal yang kita sajikan di beliau itu lebih bermanfaat," kata Rian pada 1 September 2016.

Gagal di Jakarta dan Batam

Setelah menghabiskan waktu menjadi staf Ahok, Rian kemudian benar-benar total terjun ke dunia politik dan bergabung bersama PSI.

Pada 2019, Rian memutuskan untuk maju sebagai calon legislatif (caleg) DPR RI lewat PSI sebagai kendaraan politiknya.

Saat bertarung menuju Senayan, Rian bergabung di daerah pemilihan DKI Jakarta I, tepatnya untuk wilayah administrasi Jakarta Timur.


Ketika itu, Rian mampu mengantongi sekitar 70 ribu suara.

Hanya saja, puluhan ribu suara yang didapatkannya belum cukup membawanya berkantor di Gedung DPR RI.

Setelah gagal di Ibu Kota, perjuangan Rian dalam dunia politik tak berhenti begitu saja.

Rian kemudian memutuskan untuk terjun dalam Pemilihan Wali Kota Batam, Kepulauan Riau, bersama Yusiani Gurusinga lewat jalur independen pada 2020.

Akan tetapi, Rian kembali harus mengubur mimpinya setelah dinyatakan kurang memenuhi persyaratan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com