Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuat Ma'ruf Ngaku Menangis Saat Disuruh Jujur ke Penyidik oleh Ferdy Sambo

Kompas.com - 13/12/2022, 22:16 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asisten rumah tangga (ART) eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo, Kuat Ma'ruf mengaku bahwa dirinya menangis saat diminta jujur kepada penyidik soal peristiwa di Magelang, Jawa Tengah, yang disebut sebagai asal muasal penyebab kematian Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Kuat mengaku, ia pernah satu kali mengubah berita acara pemeriksaan (BAP) yang dilakukan penyidik Bareskrim Polri.

Hal itu diungkapkan Kuat saat menjadi saksi untuk terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi dalam sidang kasus dugaan pembunuhan berencana di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (13/12/2022).

"Sebelumnya saudara kan menjelaskan skenario tembak tembakan, kapan saudara mengubah BAP?" tanya jaksa di ruang sidang PN Jakarta Selatan, Selasa (13/12/2022).

Baca juga: Kala Jaksa dan Bripka Ricky Debat soal Perintah Ferdy Sambo Tembak Brigadir J...

Kuat menjelaskan, baru mengubah BAP saat ditelepon Ferdy Sambo.

"Waktu diperiksa penyidik, penyidik dapat telepon dari Pak Ferdy mau ngomong sama saya waktu itu," kata Kuat.

Dia mengatakan, saat itu Sambo meminta untuk berhenti melanjutkan soal skenario baku tembak yang menewaskan Yosua.

Sambo, kata Kuat, juga menanyakan kesiapan asisten rumah tangganya untuk ditahan.

"Pak penyidik bilang ke saya 'Wat ini Bapak mau bicara', saya angkat. Siap Bapak," ucap Kuat.

"Katanya (Sambo), 'udahlah Wat ceritain yang sebenarnya aja, bohong-bohong capek Wat', kata Bapak gitu. 'Kamu siap enggak dipenjara?'. Waktu itu saya nangis," lanjutnya.

Baca juga: Menurut Bharada E, Putri Candrawathi Masuk Kamar Diantar Kuat Maruf Sebelum Penembakan Brigadir J

Jaksa lantas menanyakan alasan Kuat menangis saat ditelepon Sambo.

"Kata Bapak, siap enggak dipenjara gitu, saya menangis," ungkapnya.

Kejadian itu terjadi sebelum Kuat ditetapkan tersangka.

Tak lama setelahnya, Kuat mengaku langsung ditetapkan sebagai tersangka.

"Setelah itu bohong lagi ada enggak?" tanya jaksa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com