Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IDAI Sebut Temuan Kasus Polio di Aceh Kemungkinan Fenomena Gunung Es

Kompas.com - 02/12/2022, 16:27 WIB
Singgih Wiryono,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota UUK Infeksi dan Penyakit Tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Raihan mengatakan ada kemungkinan temuan kasus polio di Kabupaten Pidie, Aceh adalah fenomena gunung es.

Karena biasanya dalam satu kasus polio yang terkonfirmasi, maka bisa jadi ada sekitar 200 kasus yang tidak terdeteksi atau tidak bergejala.

Itulah sebabnya, penemuan satu kasus bergejala di Pidie ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Baca juga: Menkes Targetkan Vaksinasi Polio di Aceh Rampung 7 Hari

"Penemuan satu kasus polio itu merupakan suatu Kejadian Luar Biasa, karena kasus tersebut seperti fenomena gunung es, di lapangan bisa jadi (ada) 200-an kasus, bisa tidak bergejala," ujar Raihan dalam acara media briefing virtual, Jumat (2/12/2022).

Dia menjelaskan, penderita polio banyak yang tidak bergejala. Bahkan, mereka yang terinfeksi 90-95 persen tanpa gejala.

Sedangka 24 persen lainnya bergejala ringan, sisanya 1-2 persen mendapat gejala berat.

Baca juga: Menkes Ungkap Asal Usul Virus Polio di Aceh, Ternyata dari BAB Anak yang Baru Vaksin

Gejala berat inilah yang seringkali ditakutkan oleh para penderita polio yaitu kelumpuhan hingga kecatatan seumur hidup.

"Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk polio, tindakan suportif dan pencegahan terjadinya cacat lebih lanjut," kata Raihan.

Dia menyebut, upaya fisioterapi tidak bisa mengobati kelumpuhan permanen yang disebabkan oleh polio.

Raihan juga menyebut, penderita polio yang terinfeksi memang lebih banyak yang tidak bergejala. Akan tetapi mereka yang tak bergejala menjadi sumber penularan untuk mereka yang berpotensi mendapat gejala berat.

Baca juga: Kemenkes Minta Semua Bayi di Aceh Dapat Imunisasi Polio Lengkap

"Orang yang tak bergejala itu justru akan menjadi sumber penularan yang bisa menimbulkan banyak orang-orang yang terjangkit terus," ucap Raihan.

Sebelumnya, pada 9 Oktober 2022 dilaporkan 1 kasus lumpuh layuh akut atau AFP pada anak usia 7 tahun di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.

Setelah dilakukan pengambilan sampel tinja dan pemeriksaan di laboratorium, didapatkan hasil polio VDPV tipe 2 dalam tubuh anak tersebut.

Kembali munculnya kasus polio memang dapat terjadi karena beberapa hal, salah satunya karena cakupan imunisasi di Kabupaten Pidie yang rendah.

Baca juga: Imbauan Kemenkes: Ada KIPI Usai Vaksin Polio, Segera Lapor

Berdasarkan data yang diterima dari Provinsi Aceh, cakupan imunisasi polio di Provinsi Aceh dan Kabupaten Pidie sangat rendah selama beberapa tahun.

Sebagai informasi, penyakit polio adalah penyakit yang hanya dapat dicegah dan diberantas dengan vaksinasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com