Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes: Kasus Covid-19 Sedang Naik, tetapi Sudah sampai Puncak

Kompas.com - 01/12/2022, 15:59 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kasus Covid-19 saat ini sedang mengalami kenaikan.

Meski demikian, menurut dia, kenaikan ini sudah mencapai puncaknya.

"Kasus Covid-19 itu sedang naik, tetapi pengamatan kita sudah sampai di puncak. Kenapa kita bilang begitu, ada dua hal yang kita ukur secara saintifik. Pertama kenaikan (dilihat) dari positivity rate," ujar Budi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (1/12/2022).

Baca juga: Bharada E Sebut Kuat Maruf Diminta Sambo Kembali Kerja Usai Terkena Covid-19

Dia mengatakan, begitu kasus naik, positivity rate Covid-19 ikut naik.

Budi memberikan contoh, kenaikan positivity rate yang terjadi dalam hitungan bulan.

"Jadi (misalnya) 10 (persen) lalu 20 (persen) kan naik. Kemudian sebulan lagi naik jadi 30 (persen). Naiknya tetap 10 (persen sebulan). Nanti naik ke 35. Begitu demikian, turun dari 35 persen ke 30 persen," kata dia.

Dalam kondisi itu, kata Budi, penularan kasus Covid-19 tetap terjadi.

Namun, puncak kenaikan kasus sudah terlewati. "Begitu turun dari 35 ke 30 itu tanda peak-nya tercapai yang kita lihat laju dari positivity rate," kata dia.

Budi lantas menjelaskan mengapa positivity rate menjadi tolok ukur. Sebab, menurut dia, pemeriksaan Covid-19 saat ini masih terhitung di bawah rata-rata.

"Kita under testing, enggak semua orang tes atau kalau mereka tes mereka enggak lapor, tetapi positivity rate kalau tes sedikit kelihatan tinggi, makanya kita lihat dari angka itu," kata dia.

"Nah sekarang positivity rate kita turun di seluruh Indonesia dan provinsi besar seharusnya seminggu dua minggu turun. Secara saintifik ini turun karena portofolio dari varian baru," kata Budi.

Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 di Depok Tembus 4.463, Pemkot Lakukan 4 Hal Ini

Kemudian, perhitungan yang kedua, dilihat dari profil penularan varian baru yang saat ini terjadi.

Budi menyampaikan, sub varian Omicron XBB saat ini penyebarannya sudah 80 persen dari keseluruhan varian yang ada.

Oleh karena itu, penularan subvarian ini sudah menggantikan posisi varian B.A.4 dan B.A.5.

Budi kemudian membandingkan dengan profil penularan dua varian sebelumnya, yakni varian Delta dan varian Omicron.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com