Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yudo Dipilih Jadi Calon Panglima TNI karena Dinilai Cepat Bangkit Usai Insiden KRI Nanggala

Kompas.com - 30/11/2022, 12:27 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penunjukan KSAL Laksamana Yudo Margono sebagai calon tunggal panglima TNI wajar dilakukan, meski sebelumnya sempat terjadi insiden tenggelamnya KRI Nanggala pada 21 April 2021.

Co-Founder Indonesia Strategic and Defence Studies (ISDS) Edna Caroline Pattisina mengungkapkan, usai insiden tersebut, Yudo dan Angkatan Laut (AL) menunjukkan perbaikan kinerja.

“Pasca-insiden KRI Nanggala, itu dia menunjukkan peningkatan. Kita lihat Angkatan Laut dan Pak Yudo secara pribadi enggak terpuruk,” ujar Edna dalam program Gaspol! di YouTube Kompas.com, Selasa (29/11/2022).

Baca juga: Soal Calon Tunggal Panglima TNI, Pimpinan DPR: Enggak Perlu Dipermasalahkan, Itu Kewenangan Presiden

Dalam pandangan wartawan senior Harian Kompas itu, Yudo juga menunjukkankepemimpinannya usai kapal selam itu tenggelam. Salah satunya, saat rapat di depan Komisi I DPR.

“Kita lihatlah, waktu itu Pak Yudo dipanggil di Komisi I DPR untuk ditanyain soal itu (tenggelamnya KRI Nanggala) itu dia firm memang (menyatakan), ‘Saya bertanggung jawab’,” paparnya.

Di sisi lain, Edna melihat kedekatan Yudo dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa juga memengaruhi keputusan Presiden Joko Widodo menunjuknya sebagai calon panglima TNI.

Baca juga: Fit and Proper Test Calon Panglima TNI Diharap Tak Cuma Formalitas

Pasalnya, kedekatan itu membuat Yudo memiliki lebih banyak kesempatan untuk muncul di muka publik ketimbang dua kepala staf lainnya, yakni Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Dudung Abdurachman dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo.

“Kayak di Garuda Shield yang eksis Angkatan Laut, yang muncul Pak Yudo,” ucap Edna.

Maka, Edna menyatakan penunjukan Yudo merupakan hal yang wajar dilakukan.

 

Ia menduga Andika pun memberikan rekomendasi kepada Jokowi agar Yudo menjadi penggantinya.

“Jadi make sense saja Pak Jokowi pasti tanya ke Pak Andika kan, 'Menurut Panglima TNI siapa nih (calon yang tepat)',” imbuhnya.

Baca juga: DPR Tepis Pengiriman Surpres Calon Panglima TNI Yudo Margono Sempat Ditunda: Tak Ada Untungnya

Diketahui bahwa saat ini Yudo tengah menunggu mekanisme uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test yang bakal dilakukan oleh Komisi I DPR RI.

Jokowi telah menunjuknya sebagai calon tunggal panglima TNI melalui Surat Presiden (Surpres) yang diserahkan kepada pimpinan DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (28/11/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com