Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaduh soal "Pemimpin Berambut Putih", Jokowi Bisa Dinilai "Offside" karena Tak Patuhi Megawati

Kompas.com - 28/11/2022, 11:29 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, pernyataan Presiden Joko Widodo soal "pemimpin berambut putih" dalam acara temu relawan Sabtu (26/11/2022) kemarin justru bisa merugikan dirinya sendiri.

Oleh PDI Perjuangan, Jokowi mungkin dianggap keluar jalur karena ucapannya itu menimbulkan kegaduhan dan spekulasi. Publik menduga Jokowi tengah melempar sinyal dukungan ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo buat maju sebagai calon presiden (capres).

Padahal, dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI-P yang digelar beberapa waktu lalu, ketua umum partai banteng, Megawati Soekarnoputri, telah mewanti-wanti kadernya agar tak bermanuver soal pencapresan.

Baca juga: Jokowi: Pemimpin yang Mikirin Rakyat Itu Banyak Kerutan di Wajah, Rambutnya Putih

"Konsolidasi relawan Jokowi dan pesan capres 'berambut putih' kemarin itu merupakan langkah offside yang seolah tidak mempedulikan pesan amanat Megawati di Rakernas PDI-P sebelumnya," kata Umam kepada Kompas.com, Minggu (27/11/2022).

Lewat manuver ini, Umam menilai, Jokowi seakan hendak menantang pesan Megawati terkait pencapresan.

Mantan Wali Kota Solo itu seolah ingin menunjukkan bahwa dirinya punya pengaruh dan kekuatan jaringan yang tidak kalah mapan dan mengakar dibanding partai yang menaunginya.

Oleh karenanya, tak heran jika kegaduhan itu membuat PDI-P gerah dan menyayangkan agenda temu relawan tersebut.

"Reaksi keras Sekjen (Sekretaris Jenderal) PDI-P Hasto Kristiyanto terhadap relawan Jokowi merupakan bentuk peringatan sekaligus perlawanan terhadap manuver pihak-pihak di sekitar Jokowi yang seolah ingin mendikte keputusan Megawati," ujar Umam.

Baca juga: Di GBK, Relawan Jokowi Deklarasikan 2024 Manut Jokowi

Menurut Umam, konsolidasi relawan Jokowi kemarin bisa dimaknai sebagai manuver politik untuk mengokohkan framing narasi pentingnya mengusung Ganjar pada Pilpres 2024.

Pernyataan Jokowi soal kriteria pemimpin yang seolah menyiratkan sosok Ganjar pun bisa jadi bertujuan untuk memunculkan gelombang dukungan rakyat.

"Pada titik tertentu juga diharapkan bisa mempengaruhi atau bahkan mendikte keputusan partai politik yang memiliki hak konstitusional sebagai pengusung capres," katanya.

Namun, terlepas dari itu, Umam menilai, acara temu relawan tersebut gagal membangkitkan sentimen positif publik.

Sebabnya, kegiatan tersebut seolah dipaksakan ketika masyarakat sedang fokus membantu penanganan bencana gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat.

Belum lagi, massa yang datang juga menyampaikan pengakuan beragam. Ada yang bingung, bahkan merasa dibohongi karena mengaku tak tahu menahu bahwa acara tersebut merupakan kegiatan temu relawan.

"Jika langkah-langkah manuver politik ini terus dipaksakan oleh pihak-pihak di lingkaran Jokowi, maka tidak menutup kemungkinan akan memantik reaksi keras dari elite PDI-P, tak terkecuali Megawati sendiri karena merasa dirinya dilangkahi dan seolah hendak di-fait accompli (didikte)," tutur dosen Universitas Paramadina itu.

Baca juga: Singgung Pemimpin Berambut Putih, Jokowi Ingin Muluskan Jalan Ganjar Jadi Capres?

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com