Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

151 Orang Hilang akibat Gempa Cianjur, Jusuf Kalla: Keluarga Harus Bersiap, 99 Persen Meninggal

Kompas.com - 23/11/2022, 16:23 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) mengatakan, 151 korban yang hilang akibat bencana gempa bumi Cianjur, Jawa Barat, kemungkinan meninggalnya mencapai 99 persen.

Jumlah orang meninggal tersebut mengacu pada data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

JK menilai, apabila sudah lewat 3 hari, maka orang hilang akibat gempa hampir dipastikan telah meninggal dunia.

"Kalau pencarian lewat tiga hari, boleh dikatakan 99 persen itu meninggal. Sekarang sudah hari ketiga," ujar JK saat ditemui di RSUD Sayang, Cianjur, Rabu (23/11/2022).

Baca juga: Jusuf Kalla Tenangkan Korban Gempa Cianjur: Sabar Ya, Pemerintah Pasti Bantu

JK mengatakan, keluarga harus bersiap dengan kenyataan apabila orang yang hilang itu ditemukan dalam kondisi sudah meninggal.

"Terkecuali hilang ke luar kota, kita juga tidak tahu," ucapnya.

Memasuki hari ketiga pascagempa magnitudo 5,6 Cianjur, Jawa Barat, tim SAR gabungan akan fokus mencarian ratusan warga yang dilaporkan hilang.

Kepala BNPB Suharyanto mengatakan, sebanyak 151 orang dilaporkan hilang.

Baca juga: Tolong, Stok Logstik Korban Gempa Cianjur Semakin Menipis, Anak-anak Mulai Sakit

“Apakah yang 151 orang ini bagian dari jumlah korban jiwa meninggal yang saat ini jumlahnya mencapai 258 orang, itu masih kita identifikasi,” kata Suharyanto di Pendopo BupatI Cianjur, Selasa (22/11/2022) malam.

Disebutkan Suharyanto, status tanggap darurat akan diberlakukan sampai semua korban sudah diidentifikasi.

“Mudah-mudahan saja segera bisa ditemukan, baik dalam kondisi selamat atau meninggal,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com