Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil 3 Calon Panglima TNI Pengganti Andika Perkasa, Siapa Pilihan Jokowi?

Kompas.com - 23/11/2022, 08:44 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Spekulasi sosok pengganti Jenderal Andika Perkasa sebagai panglima TNI terus mengemuka.

Setidaknya, ada tiga nama yang disebut-sebut mempunyai peluang untuk memegang tongkat komando panglima TNI selanjutnya, yang semuanya merupakan kepala staf angkatan.

Ketiganya yakni Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono, dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo.

Pengamat Militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, mengatakan, dibandingkan Dudung dan Fadjar, Yudo mempunyai peluang paling besar untuk dipilih Presiden Joko Widodo sebagai panglima TNI berikutnya.

Baca juga: Menanti Sosok Calon Panglima TNI Pilihan Presiden Jokowi

"Menurut saya, sepanjang belum pensiun, peluang jelas besar dan kuat untuk Laksamana Yudo Margono," kata Fahmi kepada Kompas.com, Selasa (22/11/2022).

Catatan Kompas.com menjadi Presiden, Jokowi sudah melakukan tiga kali pemilihan calon Panglima TNI. Pertama, pada Juli 2015, Jokowi memilih Jenderal Gatot Nurmantyo yang sebelumnya adalah KSAD. Gatot menggantikan Moeldoko yang memasuki masa pensiun.

Kedua, pada Desember 2017, Jokowi memilih Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI. Hadi saat itu adalah KSAU. Pemilihan saat itu dilakukan karena Hadi masih memiliki masa dinas panjang sehingga tepat untuk mempersiapkan Pemilu 2019 dan Pilkada 2020. 

Baca juga: Kans 3 Calon Panglima TNI Sama Kuat, Subjektivitas Jokowi Akan Jadi Penentu

Ketiga, pada November 2021, Jokowi memilih Jenderal Andika yang sebelumnya adalah KSAD.

Dari tiga kali memilih, Jokowi memang belum pernah menunjuk KSAL sebagai calon Panglima TNI. 

Berikut profil ketiga kepala staf angkatan yang menjadi kandidat calon panglima TNI:

KSAD Jenderal Dudung AbdurachmanDispenad KSAD Jenderal Dudung Abdurachman

Dudung Sang Loper Koran

Dudung merupakan abituren Akademi Militer 1988 yang mempunyai karier militer moncer.

Ia pernah mengemban beberapa posisi strategis, mulai dari Gubernur Akademi Militer, Panglima Kodam Jaya, Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), hingga kini KSAD.

Akan tetapi, perjalanan karier militer Dudung yang mentereng ini ternyata tidak dilalui dengan mudah.

Ada kisah perjuangan hidup yang melatarbelakangi keputusan pria kelahiran Bandung, 16 November 1965 ini menjadi tentara.

Semua itu diawali ketika Dudung masih menapaki usia remaja. Saat itu, Dudung harus membantu memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Sebab, Ayahnya meninggal dunia saat Dudung masih SMP pada 1981.

Baca juga: Profil Letjen Dudung Abdurahman, Sang Loper Koran Kini Jadi KSAD

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com