Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15,1 Persen Masyarakat Pilih Capres yang Didukung Jokowi, Demokrat: 2024 Tahunnya Rakyat

Kompas.com - 15/11/2022, 11:21 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengeklaim masyarakat ingin perubahan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Hal itu disampaikannya dalam menanggapi hasil survei Litbang Kompas pada Oktober 2022 yang menunjukan hanya 15,1 persen responden bakal memilih calon presiden (capres) yang didukung Presiden Joko Widodo.

“Karena tahun 2024 adalah tahunnya rakyat. Bukan tahunnya elite. Rakyat yang menentukan, siapa pemimpin negeri ini selanjutnya. Bukan Presiden, bukan pula lainnya,” tutur Herzaky pada Kompas.com, Selasa (15/11/2022).

Baca juga: Balas Pernyataan Hasto, Politisi Demokrat: Tunjukan Kurangnya Daya Imajinasi

Ia menyampaikan, hasil survei itu sama dengan banyak aspirasi yang diterima Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyoni (AHY) ketika melakukan safari politik ke berbagai wilayah Indonesia.

Menurut dia, ada keinginan dari akar rumput soal pergantian kekuasaan dalam kontestasi elektoral mendatang.

“Kuat sekali aspirasi dan harapan akan perubahan yang disampaikan oleh rakyat kepada kami,” ucap dia.

Ia mengatakan, hasil itu membuat Partai Demokrat semakin yakin untuk berjuang bersama dua partai politik (parpol) calon mitra koalisinya, yakni Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Adapun bakal koalisi ini tengah mendorong agar Anies Baswedan bisa mengikuti perebutan kursi RI-1.

“Semakin memperkuat, mengentalkan semangat kami, untuk mendorong gerakan perubahan,” kata dia.

Adapun survei Litbang Kompas menunjukkan, 35,7 persen responden masih perlu mempertimbangkan siapa capres yang akan dipilihnya.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Sikap Toleransi Masyarakat Tinggi, tetapi Dibayangi Ancaman Konflik Agama dan Politik

Sementara itu, sebanyak 30,1 persen responden tak akan memilih sosok capres yang didukung Jokowi, dan 19,1 persen tidak tahu atau tidak menjawab.

Survei Litbang Kompas berlangsung 24 September-7 Oktober dengan melibatkan 1.200 responden dari 34 provinsi.

Jajak pendapat dilakukan dengan wawancara tatap muka langsung dan sampel ditentukan secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat.

Survei memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error kurang lebih 2,8 persen.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com