Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KTT G20, Luhut Imbau Masyarakat Bali WFH dan Sekolah Daring

Kompas.com - 12/11/2022, 16:51 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Bidang Dukungan Penyelenggaraan Acara G20 Luhut Binsar Pandjaitan mengimbau warga Bali mengurangi aktivitas di luar rumah menjelang dan selama pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada pekan depan.

Luhut mengatakan, hal ini sebelumnya juga telah disampaikan oleh Pemerintah Provinsi Bali melalui surat edaran kepada masyarakat.

“Ini bukan berarti rakyat atau masyarakat tidak boleh keluar rumah sepenuhnya. Kami mendorong seluruh kegiatan bisa dilakukan dari rumah agar dilakukan dari rumah saja,” ucap Luhut dalam konferensi pers virtual, Sabtu (12/11/2022).

Baca juga: 3 Kepala Negara Tak Hadiri G20, Ada Rusia, Brasil, dan Meksiko

Lebih lanjut, ia mengimbau, jika memungkinkan para karyawan di Bali bisa bekerja dari rumah atau work from home (WFH).

Sementara itu, anak-anak sekolah diimbau menggelar sekolah daring atau belajar dari rumah.

“Agar anak-anak juga selama beberapa hari bisa belajar secara daring dan karyawan dapat work from home bila itu masih dimungkinkan,” ucap dia.

Menurut Luhut, berdasarkan pengalaman, WFH dan sekolah daring juga telah sukses dilakukan di masa puncak pandemi Covid-19.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi itu juga yakin bahwa WFH dan sekolah daring dapat dilakukan dalam beberapa hari ke depan selama G20.

“Kita sudah pengalaman dengan covid kemarin, itu semua bisa kita lakukan. Dengan spirit (semangat) kebersaman saya yakin ini juga bisa dilakukan,” ucap Luhut.

Baca juga: PDI-P Dorong Putin Sampaikan Pidato di G20 lewat Daring

Selain itu, Luhut mengajak masyarakat Indonesia menjaga citra bangsa Indonesia di mata dunia.

Terlebih, Indonesia saat ini sedang menjadi tuan rumah KTT G20.

“Dari Bali kita ingin mengjak dunia untuk pulih bersama, untuk bangkit lebih kuat dengan bergotong royong seerta membawa perdamaian bagi masyarakat di dunia,” kata dia.

KTT G20 akan digelar di Nusa Dua, Bali, pada 15-16 November 2022. G20 atau Group of Twenty adalah forum kerja sama ekonomi multilateral yang beranggotakan 19 negara dan satu lembaga.

Nantinya, 17 kepala negara akan hadir dalam KTT G20. Tiga kepala negara yang berhalangan hadir dari Rusia, Brasil, dan Meksiko.

Mereka adalah Afrika Selatan, Amerika Serikat (AS), Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, China, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Korea Selatan, Rusia, Perancis, Turkiye, dan Uni Eropa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com