JAKARTA, KOMPAS.com - Pelabuhan Benoa, Bali kembali membuka akses untuk kapal-kapal pesiar bersandar di Bali setelah sebelumnya ditutup akibat pandemi Covid-19.
Hingga Kamis (3/11/2022) saat ini, ada 18 kapal pesiar yang dijadwalkan akan bersandar di Pelabuhan Benoa.
"Jadi nanti terjadwal sampai saat ini, untuk kapal pesiar yang akan singgah di Pelabuhan Benoa itu ada 18 kapal sampai akhir tahun," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Depasar Bali Tedy Riyandi di Pelabuhan Benoa, Bali, Kamis (3/11/2022).
Baca juga: KTT G20 Indonesia Dinilai Membawa Berkah untuk Pariwisata dan Kesejahteraan Masyarakat Bali
Tedy mengatakan, sejak pandemi Covid-19 pada dua tahun lalu, Pelabuhan Benoa tidak menerima kapal pesiar untuk sandar di wilayah tersebut.
Namun, akses telah kembali dibuka pada akhir bulan Oktober 2022, atau saat kasus pandemi Covid-19 melandai.
Menurut Tedy, ada total 4 kapal pesiar yang bersandar.
Kapal pertama dan kedua bersandar pada pekan lalu.
Sementara itu, kapal ketiga dan keempat, yakni Kapal Pesiar MS Viking Orion dan MS Queen Elizabeth bersandar pada Kamis (3/11/2022) pagi hari ini.
Baca juga: 18 Kapal Pesiar Angkut Wisman ke Bali Selama 2022
Kapal-kapal tersebut bersandar sekitar 6-9 jam. Para penumpang kapal juga boleh untuk berwisata dan menelusuri sekitar Pulau Dewata.
"Untuk kapal ketiga sekitar 360 (penumpang) lalu kapal keempat itu sekitar 1.750 (penumpang) semua turun melakukan perjalanan wisata kurang lebih 6 sampai 9 jam di Bali lalu kembali lagi," ucap Tedy.
Menurut dia, mayoritas penumpang kapal pesiar adalah warga Australia.
Tedy menyampaikan bahwa pihaknya menerapkan sistem imigration in shipping yang memungkinkan petugas Imigrasi dikirim naik ke atas kapal pesiar untuk mengecek kelengkapan dokumen keimigrasian dari para penumpang kapal tersebut.
Hal ini dilakukan dalam rangka mencegah kepadatan atau anterian para penumpang proses masuk Cruise Ship Terminal, Pelabuhan Benoa.
"Kita join dari pelabuhan sebelum Benoa, kita join lalu menyelesaikan penyelesaian keimigrasiian yaitu untuk seluruh penumpang dan kru kapal," kata dia.
Baca juga: Pelabuhan Benoa, Bali Sambut Kapal Pesiar Berisi Turis Asing Miliarder
Ia memastikan, pihak Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM terus berupaya untuk berperan aktif dalam pembangunan pariwisata Indonesia, termasuk di Bali.
Tedy berharap, dengan adanya skema imigration on shipping atau pengecekan kelengkapan dokumen keimigrasian di atas kapal pesiar dapat mempermudah para turis mancanegara.
"Dengan adanya kita beri fasilitas keimigrasian di atas kapal tentunya ini menjadi daya tarik mancanegara untuk datang ke Indonesia bahwa 'saya datang ke Indonesia pelayanan keimigrasian sangat mudah cepat', sehingga ketertarikan wisatawan mancanegara itu lebih tinggi lagi," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.