Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang "Kompas": Ganjar Kantongi Paling Banyak Suara Pemilih Mula

Kompas.com - 28/10/2022, 08:01 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Litbang Kompas merilis hasil survei yang menunjukkan antusiasme pemilih mula dalam memilih seorang calon presiden (capres) sudah cukup besar dan hampir menyamai jumlah pemilih berpengalaman.

Menariknya, dari hasil Survei Litbang Kompas terlihat bahwa mayoritas dari pemilih mula menjadikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres rujukan.

Ganjar banyak mendapatkan suara pemilih mula dibandingkan tiga sosok capres rujukan lainnya, yakni Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Ganjar kali ini dipilih oleh 38,8 persen responden yang teridentifikasi sebagai pemilih mula," demikian dikutip dari Litbang Kompas, Jumat (28/10/2022).

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Ridwan Kamil Unjuk Gigi, Dulang Suara dari Pemilih Muda

Kemudian, Prabowo menyusul Ganjar dengan jumlah pemilih mula sebanyak 14 persen responden.

Setelah itu, Ridwan Kamil dengan suara 8,5 persen, dan Anies dengan dukungan sebesar 7,8 persen.

Perbedaan konsentrasi dukungan semacam ini menunjukkan perbedaan segmen dukungan pada masing-masing capres yang menjadi rujukan.

Dalam hal ini, pilihan pada Ganjar lebih banyak ditopang para pemilih mula ketimbang pemilih berpengalaman.

Sebaliknya, Prabowo dan Anies justru lebih banyak memiliki dukungan dari kalangan pemilih berpengalaman, baik yang baru sekali memilih maupun lebih dalam pemilu.

Baca juga: Survei Litbang “Kompas”: Ganjar Unggul jika Bersaing dengan Anies, tapi...

Litbang Kompas/BES Survei Litbang “Kompas”: Ganjar Kantongi Paling Banyak Suara Pemilih Mula

Sekilas soal pemilih mula

Pada Pemilu 2019 lalu, mereka yang berusia 17 tahun diperkirakan hanya sekitar lima juta pemilih, atau hanya sekitar 2,5 persen dari total pemilih saat itu.

Namun, sejatinya para pemilih mula tidak hanya mereka yang berusia 17 tahun saja.

Pada saat Pemilu 2019 diselenggarakan, mereka yang berusia di atas 17 tahun hingga berusia 20 atau sebagian 21 tahun masih dapat tergolong sebagai pemilih mula.

Pasalnya, pada pemilu sebelumnya mereka belum memenuhi syarat menjadi pemilih.

Dengan tambahan rentang usia tersebut, jika dikalkulasi, mereka yang berada pada rentang usia 17-21 tahun diperkirakan berada pada kisaran 10-12 persen.

Dengan proporsi sebesar itu, jika diasumsikan tidak akan banyak berubah proporsinya pada Pemilu 2024, suara pemilih mula tentu saja menjadi semakin penting.

Baca juga: Survei Litbang “Kompas”: Ganjar Menang jika Bertarung dengan Prabowo

Sementara itu, survei Litbang Kompas dilakukan pada 24 September-7 Oktober 2022 secara tatap muka.

Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak menggunakan metode penculikan sistematis bertingkat di 34 provinsi.

Dengan menggunakan metode ini, survei berada di tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian sebesar kurang lebih 2,8 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

Baca juga: Survei Litbang “Kompas”: Anies Rapatkan Jarak dari Ganjar dan Prabowo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com