Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM: Belum Ada Kesimpulan Gagal Ginjal Akut Disebabkan Etilen dan Dietilen Glikol

Kompas.com - 23/10/2022, 22:38 WIB
Vitorio Mantalean,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah merampungkan uji sampling terhadap 33 dari 102 produk obat sirup yang dikonsumsi oleh anak-anak penderita gagal ginjal akut misterius pada 22 Oktober 2022.

BPOM mengumumkan bahwa tiga di antaranya mengandung kadar dietilen glikol (DG) dan etilen glikol (EG) melebihi ambang batas 0,5 miligram per kilogram berat badan per hari.

Dalam jumpa pers pengumuman hasil uji ini, Ketua BPOM Penny Lukito menegaskan bahwa hasil tersebut bukan sebagai kesimpulan yang dapat memastikan bahwa kasus gagal ginjal akut misterius pada anak disebabkan oleh kandungan DG dan EG pada beberapa produk obat sirup.

"Tugas kami untuk men-sample, menguji, dan menunjukkan bukti mana yang memenuhi standar aman dan mana yang melebihi tidak aman sehingga perlu dilakukan penarikan dan seterusnya," kata Penny kepada wartawan, Minggu (23/10/2022).

Baca juga: Hadapi Kasus Gagal Ginjal Akut, BPOM Akan Perbaiki Pengawasan Obat

"Tetapi akibatnya (senyawa DG dan EG), apalagi dikaitkan dengan gagal ginjal, saya kira itu bukan tugas kami, karena perlu pendalaman lebih lanjut untuk menunjukkan sebab-akibat dari gagal ginjal dengan produk ini," ia menambahkan.

Penny berpendapat, antara kasus gagal ginjal akut pada anak dengan kandungan EG dan DG pada obat sirup mungkin memiliki keterkaitan.

Namun, untuk memastikan secara saintifik apakah memang hal itu jadi penyebab, dibutuhkan investigasi yang lebih dalam.

BPOM menyatakan bahwa kandungan suatu zat di atas ambang batas tidak serta-merta bakal terjadi keracunan bagi konsumennya, tetapi menimbulkan "risiko gangguan kesehatan".

"Tidak hanya EG dan DG. Setiap toksisitas konsepnya demikian, tentang adanya maximum daily intake (dosis harian maksimum), toleransi manusia, itu perhitungan yang berbasis risiko," kata Penny.

"Tapi untuk kehati-hatian, kita terapkan ambang batas tersebut untuk mengatakan bahwa ini aman atau tidak aman. Kalau tidak aman berarti harus segera ditarik agar tidak dikonsumsi masyarakat sebagaimana 3 produk tersebut," jelasnya.

Baca juga: Gagal Ginjal Akut Misterius, Bayi 11 Bulan di Lampung Meninggal Dunia, Gejala Tak Bisa BAK

Dari hasil uji BPOM sejauh ini, 3 produk obat yang dinyatakan tidak aman karena mengandung senyawa DG dan EG di atas ambang aman adalah

1. Unibebi Cough Syrup (Universal Pharmaceutical Industries)

2. Unibebi Demam Drop (Universal Pharmaceutical Industries)

3. Unibebi Demam Syrup (Universal Pharmaceutical Industries)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com