Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes: 7 dari 11 Anak di RSCM Ditemukan Etilen Glikol hingga Dietilen Glikol pada Tubuhnya

Kompas.com - 21/10/2022, 18:49 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, tujuh dari sebelas pasien gangguan ginjal akut yang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) memiliki zat kimia berbahaya di dalam tubuhnya.

Adapun zat kimia berbahaya itu adalah etilen glikol, dietilen glikol, dan etilen glikol butyl ether/EGBE.

"Ternyata dari anak-anak yang kita tes di RSCM, dari 11 (anak), 7 anak positif memiliki zat kimia berbahaya yaitu etilen glikol, dietilen glikol, dan etilen glikol butyl ether/EGBE," kata Budi dalam konferensi pers di Kemenkes, Jakarta, Jumat (21/10/2022).

"Jadi konfirm karena itu lebih dari 50 persen bahwa ini disebabkan oleh senyawa kimia," sambung dia.

Baca juga: Alami Gejala Gagal Ginjal Akut, Anak di Madiun Dirujuk ke Surabaya

Budi menyampaikan, senyawa kimia ini mampu membuat ginjal rusak. Pasalnya, ketiga senyawa tersebut memicu adanya asam oksalat dalam tubuh dan selanjutnya menjadi kristal-kristal di dalam ginjal.

"Kalau masuk ke ginjal jadi kristal kecil tajam-tajam sehingga rusak ginjalnya. Nah, 7 dari 11 balita (di RSCM) ternyata ada senyawa kimia. Ternyata ginjal-ginjalnya rusak karena adanya asam oksalat. Jadi itu logikanya," beber dia.

Adapun hingga ini, Kemenkes melaporkan kasus gangguan ginjal akut misterius (acute kidney injury atau AKI) mencapai 241 kasus.

Baca juga: 8 Anak di Jakarta Barat Alami Gagal Ginjal Akut, Semuanya Dirawat di RSCM

Jumlah tersebut meningkat dari sebelumnya, yaitu 206 kasus pada Selasa (18/10/2022).

Budi bilang, jumlah kasus tersebut terdapat di 22 provinsi.

"Kita sudah identifikasi telah dilaporkan adanya 241 (kasus) di 22 provinsi," bebernya.

Sebagai informasi, jumlah kematian dari 241 kasus mencapai 133 orang. Kasusnya sendiri memuncak sejak Agustus 2022. Kematian pada kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal ini tidak melonjak tinggi dalam waktu cepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com