Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hamid Awaludin

Mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia.

Menanti Kapolri Menindak Polisi yang "Bermain" di Bisnis Tambang

Kompas.com - 16/10/2022, 17:13 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

HEBOH. Membuat marah. Melumat akal sehat. Membuat kepercayaan tergerogoti. Begitulah perasaan kita terhadap lembaga kepolisian hari-hari belakangan ini. Tiga kasus besar yang menghentak nurani kita, semuanya berkaitan dengan polisi: kasus Sambo, sepak bola, dan terahir, Tedy Minahasa.

Dalam kasus Sambo, polisi menembak sesama polisi. Dalam kasus sepakbola, polisi menembakkan gas airmata kepada rakyat. Dalam perkara Tedy Minahasa, polisi menangkap polisi.

Baca juga: Puji Kapolri, Mahfud Sebut Kasus Teddy Minahasa Bisa Saja “Dikubur” Polisi

Kurun waktu antara peristiwa satu dengan lainnya, hanya terbilang minggu. Maka, memang lembaga kepolisian terkesan sekali carut marut dan babak belur.

Ada apa dengan polisi?

Ada yang menebak, kasus yang menimpa Tedy Minahasa adalah serangan balik dari sesama polisi. Masalahnya, Sambo dikaitkan dengan judi online. Kini, kasus Minahasa, beririsan dengan kasus narkoba.

Jadi, kata pendapat tersebut, kasus yang melilit Minahasa sekarang, adalah serangan balik dari polisi yang dikaitkan dengan kasus Sambo. Wallahu alam bissawab.

Lalu, orang pun mulai bertanya, mengapa banyak polisi yang terlibat kasus judi online dan narkoba?

Dugaan lain muncul. Itu karena para senior mereka telah keasyikan bermain di sektor tambang, terutama pertambangan nikel di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah. Yang ini memang sudah lama terdengar sayup-sayup dan dibisikkan dari telingan ke telinga.

Posisi Kapolri

Kecekatan dan ketegasan Kapolri menyelesaikan kasus-kasus yang melilit lembaganya patut dipuji. Tak ada anak emas. Tanpa pilih kasih. Ia memang ingin membersihkan lembaga kepolisian.

Baca juga: Mahfud Sebut Kapolri Sudah Tegas Tindak Ferdy Sambo dan Teddy Minahasa

Maka, pekerjaan rumah berikut yang Kapolri perlu selesaikan, adalah soal pertambangan. Carut marut di dunia ini sudah acapkali kita dengar.

Sengketa lahan, pemasangan tanda dilarang masuk oleh polisi, penghentian operasi pertambangan, pemberhentian mendadak angkutan produksi, dan sebagainya.

Semuanya dikaitkan dengan tindakan kepolisian yang banyak diprsepsikan dan dipercayai bahwa itu membawa konsekuensi finansial yang besar.

Banyak yang meyakini bahwa carut marut dunia pertambangan, khususnya pertambangan nikel, berhulu dan berhilir di kepolisian. Dan ini, bisa saja diselesaikan dengan cepat oleh Kapolri.

Bila Kapolri bisa bertindak tegas dan super cepat untuk urusan Sambo, sepak bola dan Minahasa, mengapa urusan pertambangan tidak bisa?

Baca juga: Kronologi Penangkapan 3 Buronan Judi Online yang Bersembunyi di Luar Negeri

Membenahi urusan pertambangan, adalah cara efektif membantu negara karena sumber pendapatan negara yang sangat signifikan, adalah sektor pertambangan.

Menunda produksi lantaran sengketa tanpa ahir, berarti menunda pemasukan buat negara. Belum lagi efek lainnya, kehidupan para karyawan bersama keluarga mereka.

Halaman:


Terkini Lainnya

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com