Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Kandidat Cagub DKI, Hendrar Prihadi Sebut Belum Diajak Bicara oleh PDI-P

Kompas.com - 10/10/2022, 16:54 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) Hendrar Prihadi menanggapi soal dirinya yang diajukan sebagai salah satu kandidat calon gubernur (cagub) DKI Jakarta oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Menurutnya, baik Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri maupun Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto sama-sama belum pernah menyampaikan hal tersebut kepadanya.

"(Bu Mega) enggak ada (pembicaraan untuk DKI 1)," ujar Hendrar di Istana Negara, Senin (10/10/2022).

"(Soal disebut Hasto) Ya tanya Mas Hasto. Tapi enggak pernah diajak," katanya lagi.

Baca juga: Hendrar Prihadi Dilantik Jadi Kepala LKPP, PDI-P Nilai sebagai Bentuk Apresiasi

Hendrar yang juga kader PDI-P itu lantas menjelaskan bahwa diskusi antara dirinya dan partai tidak membahas soal kemungkinan maju di DKI Jakarta.

Sebaliknya, hanya membicarakan soal rencana LKPP ke depannya yang berkaitan dengan situasi ekonomi nasional.

Sebelumnya, Hendrar Prihadi menjadi salah satu kader PDI-P yang disebut-sebut akan dicalonkan sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto mengungkapkan, ada tiga nama yang muncul sebagai kandidat.

Baca juga: Ceritakan Saat PDI-P Siapkan Capres, Hasto: Lobi Politik Penting

Mereka adalah Menteri Sosial yang juga merupakan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma), Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi), dan Menteri PAN-RB yang merupakan mantan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

"Ya kemarin ada yang mengusulkan Bu Risma, ada yang mengusulkan Pak Hendi, ada yang mengusulkan Pak Anas Ini kan kepala daerah-kepala daerah yang muncul dari bawah," kata Hasto ditemui di Sekolah Partai PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta pada 22 September lalu.

Hasto mengatakan, mereka telah dilatih dan digembleng oleh partai untuk menjadi kepala daerah yang bagus.

Lebih lanjut, Hasto mengungkapkan, PDI-P memiliki perbedaan tata cara dalam memilih calon gubernur, calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres).

Terkait pencapresan, calonnya akan ditentukan oleh Megawati. Sedangkan terkait calon gubernur, hal itu akan ditentukan rakyat.

"(Kalau) Gubernur DKI, yang tentuin rakyat, karena harus dipilih rakyat," ujar Hasto.

Baca juga: PDI-P Ingin Lihat Kinerja Hendrar Pribadi di LKPP Sebelum Putuskan Diusung di Pilkada DKI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com