Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota KPU Dinas Luar Negeri ke AS, Bawaslu ke Brasil

Kompas.com - 10/10/2022, 15:43 WIB
Vitorio Mantalean,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI mengadakan perjalanan dinas mancanegara baru-baru ini.

Anggota KPU RI terbang Amerika Serikat, sedangkan anggota Bawaslu RI terbang ke Brasilia, Brasil.

Dikutip dari Kompas.id, Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari saat dihubungi dari Jakarta, Minggu (9/10/2022), mengakui bahwa KPU saat ini melakukan kursus singkat ke Northern llinois University (NIU).

Mereka berangkat pada 2 Oktober dan dijadwalkan kembali ke Indonesia pada 10 Oktober.

Baca juga: Bawaslu Tegur KPU secara Tertulis karena Verifikasi Keanggotaan Parpol lewat Video Call

Kursus singkat tersebut bertajuk ”Leadership Management and Elections Training Program” yang dilakukan The Center for Southeast Asian Studies and the College of Business.

Pesertanya terdiri dari 20 orang, yakni 4 anggota KPU yaitu Hasyim, Yulianto Sudrajat, Mochammad Afifuddin, dan Parsadaan Harahap, serta Sekretaris Jenderal KPU Bernad Dermawan Sutrisno, dan 15 personel kesekjenan

”Mengapa NIU, karena banyak ahli pemilu Indonesia belajar pemilu di NIU antara lain Prof Ramlan Surbakti, Afan Gaffar (alm), Riswandha Imawan (alm), Nico Harjanto, Philip Vermonte, Andi Malarangeng, Anies Baswedan, Ryaas Rasyid, dan I Ketut Putra Erawan,” ujar Hasyim.

Baca juga: MPR dan KPU Godok Opsi Pileg Proporsional Tertutup, Pemilih Hanya Coblos Parpol

Ia mengatakan, kursus singkat manajemen pemilu diperlukan untuk menambah wawasan, terutama tata kelola pemilu dalam perspektif global dan perbandingan. Apalagi pemilu di Indonesia dikenal sebagai pemilu paling kompleks di dunia sehingga bisa menjadi tempat belajar, bahkan praktik, terbaik tata kelola pemilu di dunia.

Menurut dia, banyak pihak kecewa dan malu terhadap praktik demokrasi elektoral di negara-negara yang jumlah pemilihnya besar, seperti India dan AS, karena belakangan masih mempraktikkan etno-politik sebagai politisasi dalam pemilu.

Dalam situasi tersebut, pemilu Indonesia dapat dijadikan alternatif. Sebab Indonesia adalah negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia dan kompatibel mempraktikkan demokrasi.

”Praktik ini dapat menjadi percontohan pertumbuhan demokrasi di negara-negara Muslim di berbagai belahan dunia,” katanya.

Baca juga: DPR Setujui Pagu Anggaran KPU Rp 15,9 Triliun untuk 2023

Oleh sebab itu, Hasyim pun menyampaikan paparan dengan dua topik besar, yakni pemilu sebagai musyawarah besar rakyat Indonesia serta pemilu sebagai sarana intergrasi bangsa Indonesia.

”Jadi kegiatan ini dalam rangka untuk belajar dan berlatih tata kelola pemilu, sekaligus mempromosikan demokrasi elektoral Indonesia ke kancah global sebagai lesson learned dan best practices bagi tata kelola pemilu negara-negara demokrasi elektoral lainnya,” katanya.

Sementara itu, anggota Bawaslu Lolly Suhenty mengatakan, Bawaslu RI menjadi salah satu lembaga pemilu di kawasan Asia yang diundang Tribunal Superior Election (TSE) agar terlibat pemantauan langsung pemilu Brasil, 2 Oktober lalu.

Total tiga orang perwakilan Bawaslu terbang ke Brasil pada 27 September-5 Oktober 2022.

Baca juga: Bawaslu Harap KPU Buat Aturan soal Kampanye di Media Sosial

Mereka berdialog langsung dengan pimpinan TSE, beberapa pimpinan partai politik yang tengah berkompetisi, asosiasi pengacara, dan melakukan pemantauan langsung saat hari-H pemungutan suara.

Menurut Lolly, kedatangan Bawaslu ke Brasil karena pemilu di Indonesia memiliki tantangan yang relatif sama dengan Brasil, khususnya pada aspek karakter luas wilayah dan geografis yang bervariasi.

Brasil memiliki daratan yang luas dengan hutannya, Indonesia sebaliknya, memiliki lautan yang lebih luas dari daratan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polemik RUU Penyiaran, Komisi I DPR Minta Pemerintah Pertimbangkan Masukan Rakyat

Polemik RUU Penyiaran, Komisi I DPR Minta Pemerintah Pertimbangkan Masukan Rakyat

Nasional
Jadi Tuan Rumah Pertemuan Organisasi Petroleum ASEAN, Pertamina Dorong Kolaborasi untuk Ketahanan Energi

Jadi Tuan Rumah Pertemuan Organisasi Petroleum ASEAN, Pertamina Dorong Kolaborasi untuk Ketahanan Energi

Nasional
Di Hadapan Jokowi, Kapolri Pilih Umbar Senyum Saat Ditanya Dugaan Penguntitan Jampidsus

Di Hadapan Jokowi, Kapolri Pilih Umbar Senyum Saat Ditanya Dugaan Penguntitan Jampidsus

Nasional
Penerapan SPBE Setjen DPR Diakui, Sekjen Indra: DPR Sudah di Jalur Benar

Penerapan SPBE Setjen DPR Diakui, Sekjen Indra: DPR Sudah di Jalur Benar

Nasional
Soal Dugaan Jampidsus Dibuntuti Densus 88, Komisi III DPR Minta Kejagung dan Polri Duduk Bersama

Soal Dugaan Jampidsus Dibuntuti Densus 88, Komisi III DPR Minta Kejagung dan Polri Duduk Bersama

Nasional
Ketum PBNU Minta GP Ansor Belajar dari Jokowi

Ketum PBNU Minta GP Ansor Belajar dari Jokowi

Nasional
Momen Hakim Agung Gazalba Saleh Melenggang Bebas dari Rutan KPK

Momen Hakim Agung Gazalba Saleh Melenggang Bebas dari Rutan KPK

Nasional
Di Jenewa, Menkominfo bersama Sekjen DCO Bahas Akselerasi dan Keberlanjutan Ekonomi Digital

Di Jenewa, Menkominfo bersama Sekjen DCO Bahas Akselerasi dan Keberlanjutan Ekonomi Digital

Nasional
Bertemu Pemilik Burj Khalifa, Prabowo: Beliau Yakin Pendapatan Pariwista RI Naik 200-300 Persen

Bertemu Pemilik Burj Khalifa, Prabowo: Beliau Yakin Pendapatan Pariwista RI Naik 200-300 Persen

Nasional
Kapolri Diminta Copot Anggotanya yang Akan Maju Pilkada 2024

Kapolri Diminta Copot Anggotanya yang Akan Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas Pastikan Kemendag dan Pertamina Patra Niaga Berkomitmen Awasi Pengisian LPG di SPBE

Zulhas Pastikan Kemendag dan Pertamina Patra Niaga Berkomitmen Awasi Pengisian LPG di SPBE

Nasional
 Ditanya Hakim soal Biaya “Skincare”, Istri SYL: Apa Saya Masih Cocok? Saya Sudah Tua

Ditanya Hakim soal Biaya “Skincare”, Istri SYL: Apa Saya Masih Cocok? Saya Sudah Tua

Nasional
Jokowi Sebut UKT Kemungkinan Naik Tahun Depan, Supaya Tak Mendadak

Jokowi Sebut UKT Kemungkinan Naik Tahun Depan, Supaya Tak Mendadak

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Beda Gerakan Mahasiswa Era 1998 dan Sekarang

GASPOL! Hari Ini: Beda Gerakan Mahasiswa Era 1998 dan Sekarang

Nasional
Pimpinan KPK Sebut Pertimbangan Hakim Kabulkan Eksepsi Gazalba Bisa Bikin Penuntutan Perkara Lain Tak Sah

Pimpinan KPK Sebut Pertimbangan Hakim Kabulkan Eksepsi Gazalba Bisa Bikin Penuntutan Perkara Lain Tak Sah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com