JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menujuk Kepala Sekreteriat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono sebagai penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta.
Diberitakan Kompas.id, Heru ditetapkan sebagai Pj Gubernur DKI melalui rapat tim penilai akhir (TPA) di Istana Merdeka pada Jumat (7/10/2022) siang.
Saat dikonfirmasi Kompas.com terkait ini, Heru memberikan jawaban singkat.
"Kapan, saya belum tahu," katanya.
Baca juga: Ditunjuk Jokowi Jadi Pj Gubernur DKI, Ini Jawaban Heru Budi Hartono
Heru ditetapkan menjadi penjabat untuk mengisi kursi Gubernur DKI Jakarta yang sebentar lagi ditinggalkan oleh Anies Baswedan yang habis masa jabatan pada 16 Oktober 2022.
Selanjutnya, jabatan Gubernur DKI definitif bakal ditentukan melalui Pilkada yang digelar serentak pada November 2024.
Sebelumnya, sempat beredar tiga nama di bursa calon penjabat Gubernur DKI. Selain Heru, dua lainnya yakni Sekretaris Daerah DKI Jakarta Marullah, lalu Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Polpum Kemendagri) Bachtiar.
Bakal menjadi penjabat orang nomor satu di DKI, berapa kekayaan Heru Budi Hartono?
Laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) terbaru milik Heru tercatat sebesar Rp 31,9 miliar.
Heru melaporkan LHKPN tersebut pada 16 Februari 2022 dan tercatat dalam situs e-LHKPN Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca juga: Digadang-gadang Jadi Pengganti Anies, Heru Budi Hartono Serahkan ke Jokowi
Merujuk LHKPN, Heru memiliki 12 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di berbagai daerah seperti Jakarta, Bekasi, hingga Karawang yang nilainya sebesar Rp 23.445.346.868.
Mantan Wali Kota Jakarta Utara itu juga memiliki 7 alat transportasi dan mesin berupa mobil dan motor senilai Rp 1.293.369.000.
Lalu, harta bergerak lainnya milik Heru sebesar Rp 617.450.000. Kemudian, Heru juga punya surat berharga senilai Rp 3.692.500, serta kas dan setara kas Rp 12.675.771.879.
Sehingga, total harta kekayaan Heru dikurangi hutangnya Rp 6.058.945.215 menjadi total Rp 31.987.685.032.
Harta kekayaan Heru itu naik sekitar Rp 6 miliar dari tahun sebelumnya yang jumlahnya Rp 25.830.443.058.