Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Hasto Merugikan PDI-P, PSI: Kami Hormati Senior

Kompas.com - 07/10/2022, 14:44 WIB
Vitorio Mantalean,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menanggapi ungkapan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto yang menyebut bahwa PSI merugikan partainya.

"Kami menghormati senior kami, PDI-Perjuangan," kata Grace kepada Kompas.com, Jumat (7/10/2022).

Sebagai konteks, pernyataan Hasto dilontarkan menanggapi deklarasi dukungan PSI terhadap Ganjar Pranowo, politikus PDI-P sekaligus Gubernur Jawa Tengah, sebagai calon presiden 2024.

"Meskipun sama-sama mendukung Pak Jokowi, tapi di dalam praktek (PSI) juga banyak melakukan manuver yang merugikan PDI-P," kata Hasto ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (6/10/2022).

Baca juga: Hasto Singgung PSI: Sama-sama Dukung Jokowi, tapi Banyak Manuver Rugikan PDI-P

PSI merasa dukungan yang mereka berikan terhadap Ganjar bukan dalam rangka mengusik partai berkuasa itu.

Terlebih, sebelumnya dan hingga saat ini, PSI telah memberikan dukungan pula terhadap Joko Widodo, Presiden RI yang juga kader PDI-P.

Grace justru menyanjung PDI-P.

"Dukungan kami terhadap Mas Ganjar, dan dulu kepada Pak Jokowi justru adalah bentuk pengakuan bahwa PDI Perjuangan adalah partai yang sukses dalam kaderisasi dan berhasil menghasilkan tokoh-tokoh politik berkualitas," kata dia.

"Tentu saja dukungan adalah dukungan. Kami sadar Mas Ganjar adalah kader PDI Perjuangan," imbuh Grace.

Baca juga: Ungkap Jawaban Ganjar soal Pinangan PSI, Hasto: Diserahkan Sepenuhnya kepada Megawati

Ia mengaku, deklarasi dukungan terhadap Ganjar sebatas menyampaikan apa yang menjadi suara rakyat yang diklaim berasal dari 3 juta pemilih PSI.

"(Itu) suara konstituen PSI yang melihat Mas Ganjar sebagai figur terbaik," ucap Grace.

Sebelumnya, dalam deklarasi dukungan, PSI beranggapan bahwa Ganjar merupakan calon terbaik karena memiliki visi kebangsaan dan kebinekaan yang sama dengan apa yang selama ini diperjuangkan oleh PSI.

"Selain itu PSI juga melihat Mas Ganjar sebagai sosok paling pas untuk melanjutkan kerja-kerja yang selama ini sudah dilakukan Pak Jokowi dalam memajukan Indonesia," ujar Grace.

"Ini adalah capres 2024 pilihan rakyat lewat Rembuk Rakyat, bukan keinginan dari elite PSI, dan keinginan rakyat itu seusai dengan hati nurani kami juga di PSI," imbuh Grace.

Baca juga: PSI Dukung Ganjar Capres 2024, Pengamat: Fatsun Politik Dia Kader PDI-P

Dalam Rembuk Rakyat itu, PSI mengeklaim ada 9 kandidat yang muncul sebagai calon presiden yang didukung konstituen PSI.

Di dalamnya, ada sejumlah nama mentereng di antaranya eks Kapolri Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Menkopolhukam Mahfud MD, Menteri BUMN Erick Thohir, serta Menteri Keuangan Sri Mulyani. Tidak ada nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di sana.

"Meskipun memang Mas Ganjar bukan kader PSI, tetapi PSI berkomitmen mendukung kandidat terbaik," pungkasnya.

Sementara itu, PSI juga mendeklarasikan calon wakil presiden yang akan mereka dukung pada 2024, yakni putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

 Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Nasional
Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Nasional
RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

Nasional
 Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Nasional
Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Nasional
Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com