Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diusung PSI Sebagai Cawapres, Yenny Wahid: Bukan Waktu yang Tepat, Duka untuk Tragedi Kanjuruhan

Kompas.com - 05/10/2022, 18:49 WIB
Vitorio Mantalean,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivis sosial sekaligus putri presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid, mengaku terkejut dengan deklarasi dirinya sebagai calon wakil presiden RI 2024 oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) baru-baru ini.

Meskipun mengaku berterima kasih atas kepercayaan itu, tetapi Yenny menilai deklarasi semacam itu tidak tepat dilakukan pada saat ini.

Baca juga: Yenny Wahid Terkejut Dipasangkan dengan Ganjar oleh PSI untuk Pilpres 2024

"Namun ini bukan waktu yang tepat untuk bicara soal deklarasi, karena bangsa kita masih berduka dengan adanya tragedi Kanjuruhan," kata Yenny kepada Kompas.com pada Rabu (5/10/2022).

Tragedi Kanjuruhan terjadi pada Sabtu (1/10/2022) malam, yang berujung pada sedikitnya 131 orang tewas dan ratusan lainnya luka menurut data teranyar Polri.

Baca juga: PSI Dukung Ganjar Capres 2024, Pengamat: Fatsun Politik Dia Kader PDI-P

Sebanyak 33 di antara korban tewas merupakan anak-anak berusia 4-17 tahun berdasarkan data Kementerian PPPA, dan 4 anak dilaporkan belum ditemukan hingga Selasa (4/10/2022) malam berdasarkan data Aremania.

Korban jiwa jatuh diduga akibat mereka lari tunggang-langgang mencari selamat, usai polisi menembak gas air mata ke arah tribun penonton.

Baca juga: Profil Yenny Wahid, Putri Gus Dur yang Dideklarasikan PSI Jadi Cawapres Ganjar Pranowo

Para suporter yan overkapasitas diduga mengalami sesak napas dan berdesakan di pintu-pintu keluar stadion yang tak semuanya terbuka.

Ketimbang bicara soal politik praktis, Yenny mengajak seluruh pihak, termasuk PSI untuk menaruh perhatian atas tragedi Kanjuruhan, tragedi terburuk kedua yang pernah terjadi sepanjang sejarah dunia di stadion olahraga.

Baca juga: Disentil PDI-P, PSI Tak Merasa Perlu Bicara ke Megawati soal Deklarasi Capres Ganjar

"Saya justru mengajak seluruh elemen masyarakat, untuk fokus mendorong investigasi total atas apa yang terjadi dan mendukung reformasi total atas penyelenggaraan pertandingan bola di Indonesia agar tidak terulang kembali kejadian yang merenggut korban jiwa," ucap Yenny.

"Sekali lagi terima kasih kepada PSI dan saya meminta PSI untuk mengerahkan energinya untuk membantu mengatasi permasalahan bangsa kita, terutama berkait solidaritas bagi para korban peristiwa Kanjuruhan," tutup perempuan bernama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh ini.

Baca juga: Lika-liku Ganjar Pranowo Menuju Pilpres: Bernaung di PDI-P, Sempat Dijagokan Nasdem, Kini Didukung PSI

Dalam deklarasi PSI yang dihelat secara virtual lewat jumpa pers daring pada Senin (3/10/2022), Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, mengeklaim bahwa Yenny dipilih karena kualitas kepribadiannya yang dianggap mumpuni.

"Sebagai sosok tokoh perempuan Islam, Mbak Yenny dihormati karena pemikiran dan kontribusinya dalam gerakan sosial," sebut dia.

Di samping itu, PSI menilai bahwa Yenny konsisten melanjutkan perjuangan ayahnya dalam mewujudkan Indonesia yang adil dan toleran.

Baca juga: Kontradiksi PSI: Siang Kritik Deklarasi Capres, Sore Umumkan Dukungan buat Ganjar

Grace mengeklaim bahwa sosok Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sangat dihormati oleh PSI.

PSI mendukung Yenny sebagai calon wakil presiden dari Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah sekaligus politikus PDI-P yang mereka dukung sebagai calon presiden 2024 dalam kesempatan yang sama.

Pemilihan nama Ganjar diklaim berasal dari forum Rembuk Rakyat yang telah dilangsungkan PSI sejak Februari 2022.

Baca juga: Deklarasikan Dukungan ke Ganjar Setelah Pengumuman Pencapresan Anies, PSI: Kebetulan Saja

"Ini lah pasangan yang didorong oleh PSI menjadi calon presiden dan wakil presiden 2024 untuk mewujudkan Indonesia sebagai negeri yang adil dan toleran," pungkas Grace.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com