Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Disindir Masih Bisa Senyum di HUT TNI Usai Tragedi Kanjuruhan

Kompas.com - 05/10/2022, 14:27 WIB
Vitorio Mantalean,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo disindir karena dianggap tak simpatik terhadap Tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang.

Padahal, sedikitnya 125 orang tewas akibat terjebak dan berdesakan dalam keadaan sesak napas usai polisi menembakkan gas air mata ke tribun penonton.

Peneliti Imparsial Hussein Ahmad menyindir Kapolri yang masih bisa hadir dan tersenyum dalam perayaan HUT ke-77 TNI di Jakarta pagi ini, Rabu (5/10/2022).

"Saya tidak habis pikir kalau Kapolrinya masih bisa tersenyum. Saya lihat dia tersenyum di HUT TNI, padahal dia punya anak buah yang jelas-jelas menyebabkan matinya orang banyak," kata Hussein dalam konferensi pers Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan merespons Tragedi Kanjuruhan, Rabu (5/10/2022).

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan, Saat Penempatan Polisi dan Tentara di Stadion Dinilai Tak Relevan

"Harusnya dia turun ke Malang, berkantor di Malang, tidak usah ikut HUT TNI, termasuk Panglima TNI harusnya turun ke Malang melakukan investigasi secara menyeluruh," ucapnya.

Sebagai informasi, dalam tragedi yang terjadi usai laga Arema versus Persebaya, video aksi kekerasan aparat, baik oleh polisi maupun tentara, menyebar luas di media sosial serta menjadi sorotan.

Selain penggunaan kekuatan yang berlebihan dalam pengendalian massa oleh polisi dengan gas air mata yang menewaskan ratusan orang, polisi dan tentara juga terekam memukul, mengeroyok, hingga menendang suporter yang masuk ke lapangan.

"Saya kira kalau presiden mau serius, negara mau serius, harus ada evaluasi menyeluruh terhadap pimpinan di kedua institusi tersebut," ujar Hussein.

Baca juga: Jokowi Sudah Telepon Presiden FIFA Bahas Tragedi Kanjuruhan

Apalagi, menurutnya, berdasarkan data Kementerian PPPA, 33 anak turut meninggal dalam tragedi tersebut.

"Dibandingkan data kami, tahun ini (tentang) konflik bersenjata di Papua, jauh lebih banyak korban di Kanjuruhan," ucap Hussein.

Diketahui, sejumlah personal Polri disebut telah dicopot buntut dari Tragedi Kanjuruhan, termasuk Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat.

Namun, Kapolda Jawa Timur Nico Afinta diketahui belum dicopot.

Baca juga: Data Aremania: 4 Anak Belum Ditemukan sejak Tragedi Kanjuruhan

Polri juga menonaktifkan 9 anggota Brimob, yakni AKBP Agus Waluyo (Danyon), AKP Hasdarman (Danki), AKP Untung (Danki), AKP Danang (Danton), AKP Nanang (Danton), Aiptu Budi (Danton), Aiptu M Solihin (Danton), Aiptu M Samsul (Danton), dan Aiptu Ari Dwiyanto (Danton).

Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengklaim bakal memproses pidana anggotanya yang melakukan aksi anarkis kepada suporter.

Diwawancarai selepas perayaan HUT TNI, Andika mengklaim bahwa sedikitnya 5 tentara telah diperiksa, 4 di antaranya disebut telah mengakui bertindak berlebihan.

Baca juga: Jokowi Sudah Telepon Presiden FIFA Bahas Tragedi Kanjuruhan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Nasional
Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Nasional
Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com