Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakasau Minta Rekrutmen Prajurit TNI AU Harus Terbebas dari KKN

Kompas.com - 23/09/2022, 08:34 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) Marsekal Madya A Gustaf Brugman meminta tidak ada praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dalam rekrutmen prajurit TNI AU.

Gustaf mengingatkan bahwa rekrutmen personel merupakan awal yang sangat menentukan dalam pengawakan TNI AU.

Hal itu disampaikan Gustaf saat memimpin apel luar biasa di Markas Besar TNI AU (Mabesau), Jakarta, Kamis (22/9/2022).

“Untuk itu, harus bersih, transparan dan terbebas dari KKN,” kata Gustaf dalam keterangan tertulis Dinas Penerangan Angkatan Udara (Dispenau), Kamis malam.

Baca juga: 60 Pati TNI Naik Pangkat, Wakasau A Gustaf Brugman Naik Jadi Bintang Tiga

Gustaf menekankan agar seluruh pihak yang menjadi panitia rekrutmen prajurit agar menegakkan aturan dengan menjauhkan diri dari pelanggaran.

Menurut Gustaf, proses rekrutmen personel sangat menentukan kualitas prajurit dan pengawakan TNI AU di masa depan. Sehingga, harus diawasi dengan ketat sesuai aturan.

Gustaf bahkan memastikan bahwa pimpinan TNI AU tidak segan-segan memecat oknum prajurit yang terbukti melakukan praktik ambil keuntungan pribadi dalam rekrutmen prajurit TNI AU.

Dalam kesempatan tersebut, Gustaf juga mengimbau agar seluruh personel TNI AU berhati-hati dan selalu bijak menggunakan media sosial dalam kesehariannya.

Baca juga: Gambaran Umum Syarat Daftar Rekrutmen TNI AD Jalur Tamtama

“Sekali memposting konten di media sosial, tidak akan pernah bisa hilang walau sudah dihapus. Untuk itu, selalu berhati-hati dan bijaklah menggunakan medsos," ujarnya.

Selain itu, Gustaf mengajak seluruh personel Mabesau agar pandai-pandai membagi waktu antara dinas dan keluarga.

Menurutnya, sikap ini penting dilakukan karena dapat menjadi awal dari terbentuknya keluarga yang bahagia dan harmonis.

“Selain pengabdian kepada bangsa dan negara, keluarga merupakan bagian terpenting lainnya bagi kita semua, sehingga penting meluangkan waktu berkumpul dengan keluarga," katanya.

Baca juga: Awali Tugas di Mabes AU, Wakasau Pimpin Apel Luar Biasa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektare Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektare Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Nasional
Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Nasional
Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Nasional
Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Nasional
Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com