Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati: Tolong, Hentikan Perang!

Kompas.com - 15/09/2022, 10:37 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JEJU, KOMPAS.com - Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri meminta agar perang yang saat ini sedang terjadi di sejumlah negara dihentikan.

Dalam pidatonya di Jeju Forum for Peace and Prosperity, Korea Selatan, Kamis (15/9/2022), Megawati menyatakan tidak ada peperangan yang membawa perdamaian.

Perang Dunia I dan II, katanya, menjadi contoh perang abad modern. Dua perang itu disebut menyebabkan kesengsaraan dan penderitaan berkepanjangan.

"Perang hanya akan menimbulkan derita kemanusiaan," kata Megawati, Kamis.

Baca juga: Megawati Serukan Kesetaraan Dunia Tanpa Sekat Perbedaan di Jeju Forum

Perang antara Rusia dan Ukraina belum usai, sekarang muncul lagi ketegangan di Selat Taiwan.

Ia juga menyebut persoalan di wilayah Timur Tengah, termasuk di Laut China Selatan. 

"Dan tentunya kita pernah mengingat betapa akibat bom nuklir di Hiroshima dan Nagasaki hingga upaya mewujudkan perdamaian di bumi Peninsula ini," katanya.

"Melalui Jeju Forum inilah, saya dan kita menyerukan bersama, tolonglah hentikan perang. Pesan perdamaian Jeju ini harus dikumandangkan," seru Megawati.

Lebih lanjut, Megawati menilai perang telah membutakan kemanusiaan.

Baca juga: Megawati Harap Modernisasi Tak Hambat Pemeliharaan Lingkungan

Pasalnya, banyak korban yang ditimbulkan akibat perang. Dampak-dampak perang disebut sangat mengerikan.

"Bayangkan dari jumlah korban, Perang Dunia I sebanyak 10 juta meninggal dan 20 juta luka-luka. Perang Dunia II dengan korban 62,5 juta dari sekitar 50 negara yang terlibat," jelasnya.

Oleh karena itu, Megawati mengajak semua peserta Jeju Forum berefleksi, apakah dengan berbagai perang tersebut, dunia masih dibutakan oleh ambisi atau hasrat membangun hegemoni suatu negara tanpa mengenal akhir.

"Lalu ke mana rasa kemanusiaan itu dan kemana kearifan para pemimpin dunia sehingga perdamaian menjadi sulit diwujudkan?" tanya Megawati lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com