Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Klaim Tak Pernah Nyatakan Usung AHY Jadi Capres atau Cawapres secara Resmi

Kompas.com - 11/07/2022, 15:52 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Hinca Pandjaitan mengeklaim, partainya tidak pernah menyatakan secara resmi akan mengusung Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam pencapresan.

Dukungan pengusungan AHY disebutnya justru gencar datang dari luar partai.

"Secara resmi, kan Demokrat tidak pernah mengatakan (AHY) mau capres atau cawapres, kecuali para simpatisan," kata Hinca di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (11/7/2022).

Anggota Komisi III DPR itu mengatakan, ada banyak pertimbangan yang akan diambil Demokrat terkait pencapresan. Sebab, hal ini berkaitan dengan penentuan nasib masa depan bangsa.

Baca juga: Menanti Jodoh Partai Demokrat di Pilpres 2024...

"Yang penting semua sepakat kita bangun lebih baik, yang sudah baik kita teruskan. Yang belum baik kita perbaiki, karena itu kita mengusung tema perbaikan dan perubahan, itu nama besarnya," jelasnya.

Di sisi lain, Hinca menuturkan bahwa Demokrat terus membuka komunikasi dengan partai politik lain untuk membangun koalisi, baik itu komunikasi dengan partai yang saat ini tergabung dalam koalisi pemerintahan maupun yang di luar.

Dalam komunikasi itu, Demokrat mengeklaim bahwa yang terpenting bukan membicarakan soal siapa yang akan diusung pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, melainkan soal bagaimana partai-partai bekerja sama untuk membangun pemerintahan yang lebih baik ke depannya.

Baca juga: Demokrat Tegaskan Belum Tentukan Nama Capres-Cawapres

"Soal penetapan capres cawapresnya kan nanti di ujung pada saat penetapan pendaftaran dibuka," pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, partainya akan mengusung capres dan cawapres yang berpeluang paling besar menang atau dipilih oleh rakyat pada Pemilu 2024.

Menurut dia, Demokrat tidak mengharuskan ketua umumnya, AHY, untuk diusung sebagai capres atau cawapres.

"Kami tidak mensyaratkan harus ketum ataupun kader kami," kata Herzaky kepada Kompas.com, Rabu (6/7/2022).

Herzaky bilang, di internal Demokrat, para kader memang ingin AHY menjadi capres pada 2024. Aspirasi itu pun diapresiasi oleh AHY.

Baca juga: Demokrat Sebut AHY Tak Harus Jadi Capres atau Cawapres, Menyesuaikan Kesepakatan Koalisi

Namun, putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut telah mengatakan bahwa pencapresan 2024 akan fokus memperjuangkan rakyat.

Oleh karenanya, nama capres dan cawapres akan didiskusikan Demokrat dengan partai koalisi. Nama itu tidak harus AHY, bahkan memungkinkan di luar kader Demokrat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com