Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akan Daftar Pemilu 2024, Partai Mahasiswa Klaim Pengurusnya Tersebar di 34 Provinsi

Kompas.com - 04/07/2022, 16:10 WIB
Vitorio Mantalean,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Mahasiswa Indonesia, Eko Pratama mengeklaim bahwa mayoritas pengurus partainya masih berstatus mahasiswa.

Hal ini ia ungkapkan ketika ditanya soal kesiapan Partai Mahasiswa Indonesia berlaga di Pemilu 2024.

Salah satu syarat partai politik menjadi peserta pemilu yakni harus memiliki pengurus dan anggota sebelum pendaftaran ditutup pada 14 Agustus 2022 oleh KPU RI.

"Mayoritas mahasiswa, eks aktivis himpunan, BEM, komunitas," ujar Eko kepada Kompas.com, Senin (4/7/2022).

"Mahasiswa aktif," jawabnya singkat ketika ditanya apakah mereka masih berstatus mahasiswa.

Baca juga: Partai Mahasiswa Indonesia Ajukan Akses Sipol untuk Daftar Pemilu 2024

Ia mengklaim, kepengurusan Partai Mahasiswa Indonesia telah tersebar 100 persen di 34 provinsi.

Meski begitu, pihaknya masih berupaya untuk memenuhi syarat keanggotaan minimal 1.000 atau 1/1.000 di tingkat kota dan kabupaten/kota.

"Karena kita partai terbuka semua bisa menjadi anggota Partai Mahasiswa. Tapi kalau pengurus, itu mahasiswa aktif, ada yang baru lulus, kebanyakan mahasiswa aktif," ucap Eko.

Keberadaan Partai Mahasiswa Indonesia sebelumnya menuai polemik. Sebab, partai ini dianggap mengeklaim secara sepihak gerakan politik mahasiswa yang selama ini berlangsung secara ekstraparlementer dan bukan di ranah politik praktis.

Ranah mahasiswa yang bukan di dalam arena politik praktis bukan hanya menjadi keinginan mereka, namun juga tidak diperkenankan oleh pemerintah.

"Kampus tidak boleh berpolitik praktis agar ilmunya tidak partisan. Politik praktis tidak boleh dibawa masuk ke dalam kampus untuk menjaga Marwah kampus sebagai lembaga ilmiah mencari kebenaran," kata Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud Ristek, Nizam, 25 April 2022.

Baca juga: Parkindo 1945 Minta Yasonna Ungkap Dokumen Pengesahan Partai Mahasiswa Indonesia

Sementara itu, Eko Pratama sendiri merupakan mahasiswa Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS).

"Target kami membentuk partai ini untuk meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam politik dan mengajak lebih banyak mahasiswa melek politik dalam institusi partai politik dan bergabung partai politik," kata dia.

"Untuk 2024 sendiri, kami berharap dengan keberaadaan kami, apa pun nanti bentuknya, apakah peserta pemilu atau partisipasi pada segmen kami lebih banyak lagi," lanjut Eko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com