Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasto Sebut PDI-P Sulit Kerja Sama dengan Demokrat, Masinton: Itu Fenomena Akar Rumput

Kompas.com - 24/06/2022, 14:31 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi PDI-P Masinton Pasaribu menilai bahwa soal partainya sulit bekerja sama dengan Demokrat merupakan pendapat pribadi dari Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto.

Menurut Masinton, Hasto melihat adanya fenomena di akar rumput terkait kerja sama di daerah yang mengalami kendala.

"Yang disampaikan Pak Sekjen secara pribadi. Tentu beliau menyampaikan itu fenomena di akar rumput," kata Masinton di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (24/6/2022).

"Terutama kepengurusan di level bawah ketika melakukan kerja sama dalam suatu gerak umpama fenomena dalam pilkada," lanjut dia.

Baca juga: PDI-P Sebut Sulit Koalisi Bersama Demokrat, Andi Arief: Bertabrakan dengan yang Dibayangkan

Anggota Komisi XI DPR itu menerangkan, perbedaan kerja sama politik bisa terjadi di level atas maupun bawah partai. 

Di level atas kerja sama politik berjalan lancar dengan partai politik lainnya. Tetapi keadaan berbeda ketika di level daerah.

Ia menyebutkan, PDI-P pernah bekerja sama dengan Demokrat di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

"Cuma di bawahnya, di atasnya ketemu, di bawahnya bisa beda. Langgam geraknya enggak sama. Kadang begitu. Itu harus di-mix," jelasnya.

Lebih lanjut, Masinton menilai PDI-P tetap akan terbuka dengan partai politik mana pun.

Menurutnya, tak bisa disimpulkan jika PDI-P anti bekerja sama dengan partai politik lain.

Baca juga: Surya Paloh Tak Ingin Hubungan Nasdem dan PDI-P Renggang karena Ganjar Pranowo

"Bahkan di luar elemen partai politik, PDI Perjuangan selalu membangun komunikasi dan kerjasama untuk membangun bangsa ini," pungkasnya.

Sebelumnya, Hasto mengungkapkan bahwa kemungkinan besar partainya tidak akan bekerja sama dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat, termasuk untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Hal tersebut disampaikannya ketika ditanya soal peluang kerja sama dengan dua partai tersebut.

"Kalau saya pribadi sebagai Sekjen memang tidak mudah untuk bekerja sama dengan Partai Demokrat karena dalam berbagai dinamika politik menunjukkan hal itu," jelasnya di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Kamis (23/6/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com