Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1,8 Juta Dosis Vaksin PMK Akan Didistribusikan ke 19 Provinsi

Kompas.com - 24/06/2022, 11:07 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Letjen TNI Suharyanto mengatakan, pemerintah akan mendistribusikan 1,8 juta dosis vaksin ke 19 provinsi yang tercatat memiliki hewan ternak terinfeksi penyakit mulut dan kaki (PMK).

Sembilan belas provinsi tersebut di antaranya, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bangka Belitung, Sumatera Barat, DI Yogyakarta, Aceh, Jambi, DKI Jakarta, Banten, Kalimantan Barat, Riau, Bengkulu, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Tengah, Lampung dan Kalimantan Selatan.

"Ada 1,8 juta dosis yang sudah disiapkan oleh Kementan kalau kita lihat jadwalnya itu tanggal 23 Juni akan segera didistribusikan di 19 provinsi," kata Suharyanto dalam Rapat Koordinasi Penanganan Wabah PMK melalui kanal YouTube Pusdalops BNPB, Jumat (24/6/2022).

Baca juga: Jurus Pemerintah Atasi Wabah PMK Hewan Ternak

Suharyanto meminta pemerintah daerah untuk melaksanakan vaksinasi tersebut dilakukan sesuai jadwal agar hewan ternak khusunya sapi dapat terselamatkan dari penyakit PMK.

"Karena sama dengan Covid-19 ini juga sangat strategis dan sangat mempengaruhi terkait dengan ekonomi dan kehidupan masyarakat," ujarnya.

Suharyanto mengatakan, hingga saat ini, para ahli belum menemukan antivirus khusus untuk pengobatan PMK pada hewan ternak.

Baca juga: 7 Ekor Sapi Perah Terkapar di Kawasan Pasar Hewan Boyolali, Dibeli dari Jatim dan Diduga PMK

Ia mengatakan, hewan ternak yang terkena PMK hanya bisa ditingkatkan daya tahan tubuhnya dengan vaksinasi.

"Vaksinasi sebagai salah satu upaya pemberian kekebalan pada hewan ternak, tentu saja yang divaksinasi adalah hewan-hewan yang belum terkena penyakit mulut dan kuku," tuturnya.

Lebih lanjut, Suharyanto mengatakan, pihaknya mendukung terapi alternatif seperti plasma konvalesen dalam penanganan wabah PMK.

Baca juga: Ampuh Sembuhkan PMK, Peternak Sapi Perah di Lembang Gunakan Ramuan dari Bahan Dapur

Ia mengatakan, terapi ini mirip dengan plasma konvalesen pada pasien Covid-19.

"Sapi yang sembuh diambil darahnya nanti coba disuntikkan kepada sapi yang sakit. Mudah-mudahan terapi plasma sebagaimana yang pernah kita terapkan saat ini betul-betul juga bisa ada hasilnya," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com