JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan penambahan empat pasien positif Covid-19 yang terpapar subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Dengan demikian, total kasus subvarian tersebut berjumlah delapan orang.
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril memerinci, penambahan kasus tersebut terdiri atas tiga orang yang terinfeksi BA.5 dan satu orang pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) terinfeksi BA.4. Keempatnya teridentifikasi di DKI Jakarta.
"Yang satu umurnya 20 tahun perempuan, yang kedua perempuan 40 tahun, lalu laki-laki usia 22 tahun, dan laki-laki 30 tahun," jelas Syahril kepada Kompas.com, Minggu (12/6/2022).
Baca juga: Subvarian Omicron BA.4 Dan BA.5 Masuk RI, 4 Kasus Ditemukan di Bali
Sebelumnya, Kemenkes memaparkan, empat kasus subvarian BA.4 dan BA.5 terdeteksi di Bali. Dari jumlah tersebut, satu warga negara Indonesia (WNI) terinfeksi BA.4 dan tidak mengalami gejala.
Kemudian, dua warga negara asing (WNA) yang terpapar BA.5 juga tidak mengalami gejala. Selain itu, ada satu WNA lain yang mengalami gejala ringan.
Syahril menjelaskan, dari empat kasus tambahan di Jakarta, satu pasien mengalami gejala sedang, yakni batuk, sesak napas, dan sakit kepala.
Pasien tersebut seorang perempuan berusia 20 tahun. Ia terindikasi tertular subvarian Omicron BA.5.
"Yang perempuan usia 20 tahun, gejalanya sedang. Ada batuk, sesak napas, sakit kepala," ucap Syahril.
Baca juga: Ahli Sebut Kemungkinan Kasus Covid-19 di Jakarta Naik karena Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5
Ia mengatakan, pasien yang mengalami gejala sedang tersebut belum menerima vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster. Sementara, tiga pasien tambahan lainnya sudah menerima vaksin dosis lengkap dan booster.
"Belum booster, ini penting disampaikan karena kalau yang lain sudah di-booster semua. Yang di Bali sudah di-booster semua. Nah yang di Jakarta umur 20 tahun memang belum booster, baru dua kali," ucap Syahril.
Kendati demikian, Syahril memastikan, delapan pasien subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 telah dinyatakan sembuh atau selesai menjalani isolasi.
Dia mengatakan, Dinas Kesehatan di masing-masing daerah juga telah melakukan pelacakan atau tracing untuk mengetahui penyebaran subvarian yang menyebabkan lonjakan kasus di beberapa negara tersebut.
"Delapan kasus itu sudah sembuh semua. Dan sudah dilakukan tracing semacam itu. Dinas-dinas kesehatan telah melakukan tracing dan testing," ucap Syahril.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.