JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem Lestari Moerdijat mengingatkan semua pihak untuk mematuhi konstitusi yang mengatur masa jabatan presiden dibatasi maksimal dua periode.
Hal ini disampaikan Rerie, sapaan akrab Lestari, merespons teriakan "lanjutkan" yang muncul saat Presiden Joko Widodo menghadiri acara ulang tahun Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Jumat (10/6/2022) kemarin.
"Nasdem sudah memberi pernyataan resmi bahwa kita harus mengikuti proses dan kita percaya bahwa Pak Jokowi, dan sudah disampaikan sendiri oleh Pak Jokowi sendiri, Pak Jokowi taat (konstitusi)," kata Rerie di Kompleks Parlemen, Jakarta, Sabtu (11/6/2022).
Baca juga: Seruan Lanjutkan yang Kembali Menggema untuk Jokowi
Wakil ketua MPR itu pun meyakini, pintu amendemen Undang-Undang Dasar 1945 untuk mengubah aturan masa jabatan presiden telah tertutup.
Sebab, rencana amendemen UUD 1945 telah ditolak oleh banyak fraksi di MPR, termasuk Fraksi Partai Nasdem.
"Saya dalam kapasitas sebagai Wakil Ketua MPR dari Fraksi Partai Nasdem secara tegas juga sudah menyatakan bahwa kita menolak amendemen. Jadi, pintunya sudah enggak ada kalau dari Fraksi Partai Nasdem," ujar Rerie.
Baca juga: Jokowi: Yang Ngomong Lanjutkan Bukan Saya, Kok yang Didemo Saya
Sebelumnya, yel-yel "lanjutkan" mewarnai perayaan 50 tahun Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) yang dihadiri Presiden Joko Widodo, Jumat (10/6/2022) kemarin.
Yel-yel tersebut diserukan Ketua Dewan Pembina BPP HIPMI sekaligus Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Ketua Umum HIPMI Mardani Maming yang kemudian diikuti pekikan pengurus HIPMI yang hadir.
Yel-yel itu pertama kali diucapkan Mardani saat mengkahiri pidatonya.
Mardani mengatakan, Jokowi merupakan sosok pengusaha pertama yang juga anggota HIPMI dan bisa menjadi presiden. Menurut dia, HIPMI akan mendukung apapun kebijakan Jokowi di 2024.