KOMPAS.com – Salah satu cara yang bisa dilakukan suatu negara untuk pertumbuhan ekonomi dan menambah devisa adalah dengan melakukan perdagangan internasional.
Perdagangan internasional juga dilakukan demi memenuhi kebutuhan negara lain yang tidak bisa dipenuhi secara mandiri.
Namun, terdapat hambatan-hambatan yang rentan terjadi dalam perdagangan antarnegara ini. Berikut beberapa hambatan yang sering muncul dalam perdagangan internasional.
Baca juga: Pengertian Perdagangan Internasional, Manfaat, dan Ciri-cirinya
Biasanya, negara yang melakukan ekspor meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan menggunakan mata uang negara pengekspor.
Persoalan terjadi jika nilai mata uang negara pengekspor lebih tinggi dari nilai mata uang negara pengimpor. Hal ini tentu akan menambah pengeluaran bagi negara pengimpor.
Perihal pembayaran dapat menjadi penghambat dalam perdagangan internasional jika pembayaran dilakukan secara langsung. Selain sulit, pembayaran langsung juga memiliki resiko yang sangat besar.
Pembayaran tunai biasanya dilakukan jika eksportir dan importir belum saling kenal secara baik.
Untuk mengatasi hambatan ini, pembayaran dapat dilakukan melalui kliring internasional, telegraphic transfer atau menggunakan letter of credit atau L/C.
Rendahnya kualitas sumber daya manusia membuat kualitas dari hasil produksi akan rendah. Suatu negara yang memiliki kualitas barang atau jasa yang rendah akan sulit bersaing di pasar internasional.
Hal ini tentu akan menjadi penghambat bagi negara yang bersangkutan untuk melakukan perdagangan internasional.
Setiap negara memiliki kebijakan masing-masing untuk melindungi hasil produksi dalam negeri. Salah satunya adalah dengan menetapkan tarif impor.
Jika tarf impor tinggi maka barang-barang impor tersebut akan menjadi lebih mahal daripada barang-barang dalam negeri. Minat masyarakat pun akan berkurang.
Kebijakan ini akan menjadi penghambat bagi negara lain yang hendak melakukan perdagangan di negara tersebut.
Baca juga: 8 Manfaat Perdagangan Internasional
Konflik dapat berupa kerusuhan, kekacauan politik atau peperangan. Konflik-konflik ini dapat menyebabkan kegiatan perdagangan internasional yang dilakukan oleh atau di negara tersebut terganggu.
Dalam suatu wilayah regional biasanya terdapat organisasi ekonomi yang bertujuan untuk memajukan perekonomian negara-negara anggotanya.