Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes: 24 Kasus Dugaan Hepatitis Akut, 7 Orang di Antaranya Meninggal

Kompas.com - 03/06/2022, 13:41 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengatakan, data hingga 2 Juni 2022 menunjukkan, ada 24 pasien diduga terpapar hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya.

Syahril mengatakan, 24 kasus tersebut terdiri dari 7 orang berstatus probable dan 17 orang berstatus pending klasifikasi.

"Jumlah kasus 2 Juni 2022 pukul 16.00, total 24 pasien dengan klasifikasi 7 probabel dan 17 pending classification," kata Syahril saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/6/2022).

Baca juga: Kilas Balik Perjalanan Pencarian Eril dan Ketegaran Ridwan Kamil

Syahril mengatakan, dari jumlah tersebut, 7 pasien di antaranya meninggal dunia yaitu 3 orang berstatus probable dan 4 orang berstatus pending klasifikasi.

Sementara itu, 13 orang lainnya masih dalam perawatam di ruang sakit terdiri dari 3 orang probable dan 10 orang pending klasifikasi.

"4 orang sembuh/dipulangkan yaitu 1 probable dan 3 pending classification," ujarnya.

Baca juga: Hari Kedelapan Pencarian Eril, Ridwan Kamil Putuskan Pulang ke Indonesia untuk Jalani Tugas Gubernur

Lebih lanjut, Syahril mengatakan, 24 kasus dugaan hepatitis akut tersebut tersebar di 16 provinsi di Indonesia di antaranya, Sumatera Utara (1 pending klasifikasi), Sumatera Barat (1 probable, 1 pending klasifikasi), Riau (1 pending klasifikasi), Jambi (1 probabel), Bangka Belitung (1 pending klasifikasi).

Kemudian, DKI Jakarta (3 probable, 2 pending klasifikasi), DI Yogyakarta (1 pending klasifikasi), Jawa Tengah (1 probable), Jawa Timur (2 pending klasifikasi), Bali (1 probable, 1 pending klasifikasi), Nusa Tenggara Barat (1 pending klasifikasi).

Terakhir, Sulawesi Selatan (2 pending klasifikasi), Sulawesi Barat (1 pending klasifikasi), Sulawesi Utara (1 pending klasifikasi), Kalimantan Barat (1 pending klasifikasi) dan Kalimantan Timur (1 pending klasifikasi).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Nasional
Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com