Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hadapan Para Rektor, Megawati: Banyak Orang Pintar, tapi Menjual Negaranya

Kompas.com - 01/06/2022, 16:44 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Kelima RI yang juga Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri menyebut banyak orang pintar tapi sayang menjual negara.

Oleh karena itu, katanya, sistem pendidikan tidak boleh hanya sekadar membuat masyarakat menjadi cerdas, tapi juga mencintai Indonesia.

"Yang namanya mencerdaskan bangsa itu bukan hanya mencerdaskan saja tetapi juga memasukkan semangat juang yang namanya cinta Indonesia. Itu banyak orang pintar tapi akhirnya menjual negaranya, gimana coba?," ujar Megawati saat menjadi pembicara kunci di Seminar Nasional Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB) bertema "Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta" dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2022, Rabu, (1/6/2022).

Baca juga: Hari Kelahiran Pancasila dan Kisah Megawati Tagih Janji SBY

Dalam seminar yang dihadiri para rektor berbagai perguruan tinggi itu, Megawati meminta agar masalah pendidikan di Indonesia benar-benar diperhatikan.

Dia lantas mencontohkan sistem pendidikan di China yang sejak dini menanamkan identitas diri sebagai rakyat Tiongkok.

Megawati juga menyinggung semangat Bushido yang ditanamkan sebagai nilai moral masyarakat Jepang.

"Di Tiongkok itu sistem pendidikannya benar-benar ala Tiongkok. Sejak awal diperkenalkan who are you, siapa kamu. Lalu Jepang dengan semangat Bushido-nya," ungkap Megawati.

Di sisi lain, menurutnya orang Indonesia sulit untuk menyatakan ke-Indonesiaan mereka.

Terlebih saat ini masyarakat sering mengkotak-kotakkan berbagai hal melalui pandangan yang sempit.

Baca juga: Memahami Pentingnya Keterlibatan Orangtua dalam Pendidikan Anak

"Jadi ilmu pengetahuan itu hanya akan bermanfaat bagi kemanusiaan bagi kemajuan rakyat dan bangsa, jangan kotak-kotakkan atas dasar pandangan yang sempit. Wajib bersama menjamin peradaban dunia, bersatu kita teguh, one for all Indonesia Raya," jelas Megawati.

"Jadi bagaimana bapak-bapak rektor supaya ini dapat menjadi sebuah kurikulum yang mau tidak mau harus diutarakan supaya anak didik kita tahu bangsa ini terbentuk karena adanya Pancasila, itu perekat bangsa," tuturnya.

Megawati juga mengungkapkan dirinya mengaku pernah bicara dengan Menteri Pendikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim yang menyusun kurikulum.

Megawati mengingatkan pudarnya upacara bendera setiap hari Senin di sekolah.

"Apakah masih ada semangat heroik. Saya ingin cita-citakan Indonesia Raya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com