Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog Imbau Masyarakat Tetap Gunakan Masker meski Pelonggarannya Diperluas

Kompas.com - 30/05/2022, 12:40 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengimbau masyarakat untuk tetap menggunakan masker, meski pemerintah berencana kembali melonggarkan penggunaan masker di tengah pandemi Covid-19.

Pandu mengatakan, penggunaan masker tidak hanya melindungi dari penularan virus corona, tetapi juga virus lain seperti flu dan polusi udara.

"Tetaplah pakai masker, enggak perlu dilepas. Masalahnya ancaman penyakit itu bukan hanya Covid-19, tapi flu dan polusi udara," kata Pandu saat dihubungi Kompas.com, Senin (30/5/2022).

Pandu mengatakan, individu tetap bisa menggunakan masker saat berinteraksi dengan individu lain dan banyak orang di perkantoran atau ruang publik lainnya agar terlindungi dari penularan virus.

Baca juga: Soal Bebas Masker, Menkes Sebut Tunggu Perkembangan Covid-19 pada Juni

"Kalau enggak pakai masker juga tidak apa-apa, tapi saya anjurkan pakai masker dan protokol kesehatan lainnya, seperti mencuci tangan dan menjaga jarak sebaiknya tetap ada, karena itu budaya yang bagus," ujarnya.

Di samping itu, Pandu menilai, kasus Covid-19 masih terkendali setelah liburan Lebaran karena hampir 99,2 persen masyarakat di Pulau Jawa-Bali sudah memiliki imunitas terhadap Covid-19.

Namun, ia juga mengatakan, penurunan kasus Covid-19 bisa terjadi karena pemeriksaan (testing) menurun sehingga deteksi kasus positif Covid-19 menjadi turun.

"Tapi, artinya kita harus melihat evaluasi pandemi, tiga hal yang harus dilihat, yaitu kasus positif, hospitalisasi, dan kasus kematian, kasus meninggal turun drastis dan yang dirawat di RS juga turun," tuturnya.

Lebih lanjut, Pandu memprediksi status pandemi Covid-19 akan dicabut pada Agustus mendatang.

"Paling telat targetnya Agustus (status pandemi dicabut)," ucap dia.

Baca juga: Update Corona Global 30 Mei: Korut Longgarkan Pembatasan Covid-19

Sebelumnya diberitakan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, jika kasus Covid-19 relatif masih terkendali, bukan tidak mungkin pemerintah melonggarkan kebijakan penggunaan masker sepenuhnya atau bebas masker

Budi mengatakan, saat ini, pemerintah masih menunggu perkembangan kasus Covid-19 hingga pertengahan Juni 2022.

"Kita masih menunggu sampai pertengahan Juni, karena biasanya kenaikan itu terjadi 30-35 hari sesudah pemberlakuan kebijakan ini (pelonggaran masker), kalau memang kasusnya relatif lebih baik, kita juga akan lakukan sero survei sekali lagi di bulan Juni, kalau hasilnya baik mudah-mudahan bisa secara bertahap kita lakukan relaksasi," kata Budi dalam keterangan tertulis melalui laman resmi Kemenkes RI, Senin (30/5/2022).

Budi mengatakan, penurunan kasus Covid-19 tak menurunkan tekad pemerintah untuk terus menggencarkan vaksinasi Covid-19.

Ia menekankan, akselerasi vaksinasi tetap digalakkan untuk mencapai kekebalan kelompok yang merata.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com