Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSP: Perhatikan Prokes Saat Rayakan Lebaran, Jangan Abai karena Banyak Pelonggaran

Kompas.com - 03/05/2022, 10:05 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Rumadi Akhmad mengatakan, masyarakat jangan euforia berlebihan saat merayakan Idul Fitri 2022.

Dia mengingatkan bahwa protokol kesehatan harus diperhatikan karena kondisi pandemi Covid-19 masih terjadi.

"Agar tidak euforia berlebihan dan tetap memperhatikan protokol kesehatan saat merayakan Idul Fitri 1443 Hijriah. Sebab, kita masih dalam suasana pandemi Covid-19," ujar Rumadi, dilansir dari siaran pers KSP, Selasa (3/5/2022).

Baca juga: Wapres Minta Silaturahmi Lebaran Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

"Kami imbau masyarakat tetap perhatikan protokol kesehatan saat merayakan Idul Fitri. Jangan lengah dan abai meski banyak pelonggaran yang diberikan pemerintah," tegasnya.

Rumadi melanjutkan, dengan adanya kebijakan pelonggaran pada Idul Fitri tahun ini, masyarakat bisa mudik dan bersilaturahmi dengan keluarga.

Hal ini menjadi momentum untuk memperkuat kembali kerekatan relasi sosial, yang sebelumnya sempat terputus karena pandemi.

Menurut dia, terbangunnya kembali kerekatan relasi sosial melalui perayaan Idul Fitri akan menjadikan masyarakat Indonesia semakin tangguh, terutama menghadapi krisis ekonomi global yang saat ini terjadi.

Baca juga: Ingatkan Potensi Penularan Covid-19 Lewat Cipika-cipiki saat Lebaran, IDI: Jangan Dikerjakan

Rumadi melanjutkan, semakin banyak keterlibatan sosial warga, mereka akan semakin bahagia serta tidak terpengaruh krisis ekonomi yang menghantam.

"Secara finansial, krisis ini memang merugikan, tapi dengan kerekatan sosial yang ada, efek psikologisnya bisa diredam," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com