Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Hadiahi Sebuah Lukisan kepada Demokrat, Apa Maknanya?

Kompas.com - 18/04/2022, 10:43 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden keenam Republik Indonesia sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan hadiah berupa sebuah lukisan kepada Partai Demokrat usai acara kontemplasi Ramadhan, Minggu (17/4/2022).

Lukisan tersebut menggambarkan dua orang sedang berada di bukit, satu orang membawa bendera Merah Putih dan orang lainnya membawa bendera Partai Demokrat.

"Ada dua makna dalam lukisan ini. Yang pertama, bendera Merah Putih berkibar, bendera Demokrat yang sedikit lebih rendah letaknya dari Merah Putih juga berkibar. Artinya, kepentingan bangsa dan negara harus diletakkan di atas kepintangan partai,” kata SBY, dikutip dari siaran pers.

Loyalty to my party ends, when loyalty to my country begins,” imbuh SBY.

Baca juga: Kala SBY Nilai Demokrat On The Right Track Dipimpin AHY...

Makna kedua, SBY menjelaskan bahwa Partai Demokrat bangga berada di ketinggian, di puncak bukit dan gunung.

Ia pun memotivasi para kadernya untuk 'mendaki gunung' jika ingin panji-panji Partai Demokrat berkibar menjulang ke angkasa.

SBY mengatakan, mendaki gunung tentu memerlukan upaya, keringat, determinasi, kebersamaan dan ketegaran, dan itu menjadi tantangan tersendiri.

"Tapi itulah satu-satunya cara untuk mendaki bukit dan gunung guna menancapkan panji-panji Partai Demokrat. Lakukan itu, insya Allah panji Demokrat akan berkibar di masa depan dan menjulang tinggi ke angkasa,” kata SBY.

Baca juga: SBY: Ingat, Hanya Ada Satu Matahari dalam Partai Demokrat

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pun mengamini nasihat sang ayah karena menurutnya seluruh kader harus berkeringat jika ingin membawa bendera Demokrat kembali berkibar.

"Ini yang tidak dimiliki anak muda. Anak muda punya energi, tapi orang tua punya pengalaman dan kebijaksanaan. Tetapi kalau kita bersinergi, senior dan junior, insya Allah akan dahsyat,” kata AHY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com