Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Sidang Ke-144 IPU Bahas Traktat Pelarangan Uji Coba Nuklir, Puan: Cegah Pengembangan Senjata Nuklir

Kompas.com - 22/03/2022, 18:00 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Hari kedua Assembly of the Inter Parliamentary Union (IPU) ke-144 masih melanjutkan General Debate yang membahas isu global.

Salah satunya adalah mengenai Traktat Pelarangan Menyeluruh Uji Coba Nuklir dari The Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty Organization (CTBTO).

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani mengatakan, traktat larangan itu mencegah negara-negara mengembangkan senjata nuklir untuk pertama kalinya atau mengembangkan senjata nuklir yang lebih kuat bagi negara-negara yang sudah memilikinya.

“Traktat juga mencegah potensi kerusakan besar oleh dampak akibat radioaktif ledakan nuklir ke manusia, hewan dan tumbuhan,” ujarnya saat memimpin Sidang IPU ke-144 di Bali International Convention Centre (BICC) Nusa Dua, Bali, Selasa (22/3/2022).

Puan berharap, seluruh negara anggota IPU mengedepankan asas perdamaian dan menjauhi kekerasan dalam model apa pun.

“Seperti dalam pidato saya di pembukaan IPU ke-144, tantangan dan ketidakpastian hanya bisa diatasi jika kita bersatu, bekerja sama, dan jika kita dapat memperkuat kerja sama internasional,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa.

Baca juga: IPU Ke-144, Puan Sebut Proposal Resolusi Konflik Rusia-Ukraina dari Selandia Baru Sejalan dengan Indonesia

Sementara itu, Executive Secretary of CTBTO Robert Floyd yang menjadi pembicara dalam forum tersebut mengapresiasi komitmen Indonesia terhadap Traktat Pelarangan Menyeluruh Uji Coba Nuklir.

“Indonesia masih menjadi pendukung yang kuat atas traktat ini, untuk itu kami ucapkan terima kasih,” ungkapnya.

Sidang IPU ke-144 turut membahas penanganan perubahan iklim yang menjadi tema dalam forum parlemen internasional ini.

Delegasi Indonesia juga sudah mendapat giliran untuk berbicara di General Debate IPU ke-144, Selasa.

Terkait usulan emergency item terkait resolusi konflik Rusia-Ukraina, Indonesia menegaskan IPU bisa menjadi jembatan kedua negara. Indonesia pun meminta forum IPU mendengar masukan dari semua pihak.

Baca juga: Pimpin Sidang IPU Ke–144, Puan Sebut Parlemen Perlu Mobilisasi Aksi Nyata Atasi Perubahan Iklim

Delegasi Indonesia juga menyatakan penyusunan resolusi dari IPU terkait konflik Rusia-Ukraina harus dengan pendekatan demokrasi, perdamaian, dan mengedepankan prinsip hak asasi manusia (HAM).

Duka atas jatuhnya pesawat di China

Pada kesempatan itu, Puan turut menyampaikan duka cita kepada delegasi dan rakyat China atas jatuhnya pesawat penumpang di China pada Senin (21/3/2022) waktu setempat.

“Sebelum memulai sesi selanjutnya, saya ingin menyampaikan rasa belasungkawa sedalam-dalamnya bagi delegasi dan rakyat Tiongkok atas jatuhnya pesawa China Eastern Airlines MU 5735,” ujarnya.

Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR itu mengajak delegasi IPU untuk jeda sesaat memberikan empati bagi China atas insiden kecelakaan pesawat tersebut.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Istri Ungkap SYL Suka Marah jika Ia Masih Beli Tas

Istri Ungkap SYL Suka Marah jika Ia Masih Beli Tas

Nasional
Brimob Keliling Kejagung Disebut Rangkaian dari Penguntitan Jampidsus

Brimob Keliling Kejagung Disebut Rangkaian dari Penguntitan Jampidsus

Nasional
KPK Tetapkan 2 Tersangka dalam Kasus Dugaan Korupsi di PT PGN

KPK Tetapkan 2 Tersangka dalam Kasus Dugaan Korupsi di PT PGN

Nasional
KPK Panggil Pengacara Jadi Saksi Kasus Harun Masiku

KPK Panggil Pengacara Jadi Saksi Kasus Harun Masiku

Nasional
Kejagung Serahkan Anggota Densus 88 Penguntit Jampidsus ke Propam Polri

Kejagung Serahkan Anggota Densus 88 Penguntit Jampidsus ke Propam Polri

Nasional
Surya Paloh Disebut Tetap Meminta Organisasi Sayap Nasdem Lanjutkan Kegiatan yang Didanai Kementan

Surya Paloh Disebut Tetap Meminta Organisasi Sayap Nasdem Lanjutkan Kegiatan yang Didanai Kementan

Nasional
Menpan-RB Apresiasi Perbaikan Pelayanan Proses Bisnis Visa dan Itas Kemenkumham

Menpan-RB Apresiasi Perbaikan Pelayanan Proses Bisnis Visa dan Itas Kemenkumham

Nasional
Beda Keterangan SYL dan Istrinya soal Durian

Beda Keterangan SYL dan Istrinya soal Durian

Nasional
Kejagung: Jampidsus Dikuntit Anggota Densus 88 Fakta, Bukan Isu

Kejagung: Jampidsus Dikuntit Anggota Densus 88 Fakta, Bukan Isu

Nasional
Cuaca Arab Saudi Tembus 43 Derajat Celsius, Jemaah Haji Indonesia Diimbau Gunakan Masker

Cuaca Arab Saudi Tembus 43 Derajat Celsius, Jemaah Haji Indonesia Diimbau Gunakan Masker

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, Saksi Golkar dari Ambon Hilang Kontak Jelang Terbang ke Jakarta

Sidang Sengketa Pileg, Saksi Golkar dari Ambon Hilang Kontak Jelang Terbang ke Jakarta

Nasional
Benarkan Isu Penguntitan, Jampidsus: Sudah Jadi Urusan Kelembagaan

Benarkan Isu Penguntitan, Jampidsus: Sudah Jadi Urusan Kelembagaan

Nasional
Bertambah, Kerugian Keuangan Negara Kasus Korupsi Timah Jadi Rp 300 Triliun

Bertambah, Kerugian Keuangan Negara Kasus Korupsi Timah Jadi Rp 300 Triliun

Nasional
Dukung Optimalisasi Bisnis Lewat Energi Terbarukan, Pertamina Hulu Rokan Bangun PLTS Terbesar di Indonesia

Dukung Optimalisasi Bisnis Lewat Energi Terbarukan, Pertamina Hulu Rokan Bangun PLTS Terbesar di Indonesia

Nasional
Wabendum Nasdem Ungkap Pernah Bertemu 3 Petinggi Partai di Kementan

Wabendum Nasdem Ungkap Pernah Bertemu 3 Petinggi Partai di Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com