Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM Izinkan Penerima Sinovac Divaksin "Booster" Pakai Sinopharm

Kompas.com - 22/03/2022, 12:22 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menetapkan Vaksin Sinopharm sebagai vaksin booster heterolog.

Seperti diketahui, BPOM sebelumnya menetapkan vaksin Sinopharm hanya diberikan untuk vaksin booster homolog.

Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan, penerima vaksin Sinovac bisa mendapat vaksin booster menggunakan vaksin Sinopharm dosis penuh.

"Booster heterolog vaksin Sinopharm satu dosis diperuntukkan untuk subyek usia 18 tahun ke atas yang telah mendapatkan vaksin primer Sinovac dosis lengkap 6 (enam) bulan sebelumnya," kata Penny dalam keterangan tertulis, Selasa (22/3/2022).

Baca juga: Pekerja Migran Asal Madiun Meninggal Usai Terima Vaksin Booster di Hongkong

Penny mengatakan, dari aspek keamanan, penggunaan vaksin Sinopharm sebagai vaksin booster heterolog dapat ditoleransi.

Ia menjelaskan, reaksi lokal yang paling sering dilaporkan dalam uji klinik booster heterolog vaksin ini yaitu nyeri pada tempat suntikan, pruritus/rasa gatal, kemerahan dan pembengkakan.

Sementara itu, kejadian sampingan sistemik yang paling banyak dilaporkan adalah fatigue/kelelahan, nyeri otot, sakit kepala, dan batuk.

"Profil kejadian sampingan (Adverse Events/AEs) yang dilaporkan dalam uji klinik booster heterolog ini, serupa dengan kejadian sampingan pada uji klinik vaksin primer maupun booster homolog, yaitu bersifat ringan hingga sedang," ujarnya.

Penny melanjutkan, dari aspek imunogenisitas, hasil analisis pemberian satu dosis booster Vaksin Sinopharm pada kelompok subyek vaksin primer Sinovac menunjukkan peningkatan respon antibodi.

Baca juga: Pekerja Migran Asal Madiun Meninggal Usai Terima Vaksin Booster di Hongkong

Peningkatan antibodi ini, kata dia terjadi pada pengukuran hari ke-14 dan ke-28 pasca pemberian dosis booster.

"Antibodi IgG anti-sRBD menunjukkan, peningkatan sebesar 8,19 kali dan 10,65 kali dibandingkan sebelum pemberian booster (baseline)," ucap dia.

Lebih lanjut, Penny mengatakan, dengan disetujui vaksin Sinopharm sebagai vaksin booster heterolog, penerima vaksin Sinovac memiliki empat opsi untuk mendapatkan booster yaitu, AstraZeneca, Pfizer, Moderna dan Sinopharm.

"BPOM kembali menyampaikan apresiasi kepada Tim Ahli Komite Nasional Penilai Vaksin COVID-19 dan ITAGI atas kerja samanya selama ini sebagai mitra dalam mengevaluasi penggunaan dosis booster kedua untuk vaksin ini sehingga dapat segera digunakan oleh masyarakat," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Nasional
Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Nasional
Sidang SYL, Saksi Ungkap Permintaan Uang Rp 360 Juta untuk Sapi Kurban

Sidang SYL, Saksi Ungkap Permintaan Uang Rp 360 Juta untuk Sapi Kurban

Nasional
Hadiri Perayaan Ultah Hendropriyono, Prabowo Dihadiahi Patung Diponegoro

Hadiri Perayaan Ultah Hendropriyono, Prabowo Dihadiahi Patung Diponegoro

Nasional
Menag Minta Jemaah Jaga Kesehatan, Suhu Bisa Capai 50 Derajat Celsius pada Puncak Haji

Menag Minta Jemaah Jaga Kesehatan, Suhu Bisa Capai 50 Derajat Celsius pada Puncak Haji

Nasional
Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

Nasional
KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

Nasional
Hakim MK Tegur Kuasa Hukum KPU karena Tidak Rapi Menulis Dokumen

Hakim MK Tegur Kuasa Hukum KPU karena Tidak Rapi Menulis Dokumen

Nasional
Jokowi Tanggapi Santai soal Fotonya yang Tak Terpasang di Kantor PDI-P Sumut

Jokowi Tanggapi Santai soal Fotonya yang Tak Terpasang di Kantor PDI-P Sumut

Nasional
Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

Nasional
 Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Nasional
Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite Sesuai Penugasan Pemerintah

Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite Sesuai Penugasan Pemerintah

Nasional
Menteri KP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Menteri KP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Nasional
KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

Nasional
Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com