Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerakan Non-Blok: Tujuan dan Daftar Anggota

Kompas.com - 13/03/2022, 02:00 WIB
Monica Ayu Caesar Isabela

Editor

KOMPAS.com - Gerakan Non-Blok atau Non-Aligned Movement adalah suatu organisasi internasional yang terdiri dari 100 negara negara yang menganggap dirinya tidak beraliansi dengan kekuatan besar apapun.

Pada awalnya, Gerakan Non-Blok (GNB) merupakan himpunan negara-negara yang baru merdeka atau negara berkembang yang tidak memihak kepada salah satu blok era perang dingin.

Negara-negara yang digolongkan baru merdeka meliputi semua negara yang terbebas dari penjajahan seiring dengan berakhirnya perang dunia II pada tahun 1945.

Sebelum berhasil mendeklarasikan GNB, para pemimpin negara berkembang mengadakan empat kali pertemuan untuk membentuk prinsip dasar gerakan. Salah satunya menghasilkan Dasa Sila Bandung dalam Konferensi Asia Afrika atau KAA di Bandung.

Selanjutnya pada Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT I di Yugoslavia tanggal 1 - 6 September 1961, dideklarasikan secara resmi berdirinya GNB. Deklarasi itu ditandatangani 25 kepala negara yang hadir dalam KTT tersebut.

Baca juga: Menlu Retno Ingatkan Semua Negara GNB Masih Berutang Kemerdekaan Palestina

Tujuan GNB

Gerakan Non-Blok memiliki tujuan ke dalam untuk mengatur kerja sama di antara anggota-anggotanya dan tujuan ke luar untuk mengatur hubungan dengan dunia luar.

Tujuan ke dalam adalah meningkatkan kehidupan masyarakat di negara-negara anggotanya di bidang politik, ekonomi, dan sosial.

Sedangkan tujuan ke luar adalah meredakan ketegangan dunia akibat adanya pertentangan dua negara adidaya yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet sehingga tercipta perdamaian dunia.

Berdasarkan kedua tujuan tersebut, fokus perhatian GNB adalah:

  • Mendukung tercapainya hak menentukan nasib sendiri, kemerdekaan nasional, kedaulatan, dan integritas nasional negara-negara anggota.
  • Menentang politik apartheid, yaitu diskriminasi manusia berdasarkan warna kulit.
  • Tidak memihak pada pakta militer multilateral.
  • Berjuang menentang segala bentuk dan manifesti imperialisme, kolinialisme, neokolonialisme, rasisme, pendudukan dan dominasi asing, serta pelucutan senjata.
  • Tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain.
  • Hidup berdampingan secara damai.
  • Penolakan terhadap penggunaan atau ancaman kekuatan dalam hubungan internasional, pembangunan ekonomi-sosial, dan restrukturisasi sistem perekonomian internasional.
  • Melakukan kerja sama internasional berdasarkan persamaan hak.

Kenggotaan GNB

Gerakan Non-Blok bersifat terbuka terhadap masuknya anggota baru. Keanggotaan GNB dibedakan menjadi tiga yaitu anggota penuh atau member, pengamat atau observer, dan tamu atau guest.

Dasa Sila Bandung menjadi salah satu syarat yang harus diterima sebagai prinsip dasar gerakan. Untuk anggota GNB, suatu negara harus mengajukan lamaran tertulis kepada Biro Koordinasi di New York. Lamaran tersebut akan diajukan ke KTT, apabila disetujui negara itu akan diresmikan menjadi anggota penuh.

Pada masa awal berdiri, GNB terdiri dari negara-negara bekas jajahan dan memperoleh kemerdekaan pasca-perang dunia II. Jumlah anggota gerakan ini berkembang sangat pesat. Semula hanya diprakarsai oleh lima negara, kemudian berhasil mengundang 29 negara dalam KAA di Bandung.

Baca juga: 3 Isu Pekerja Ini Jadi Fokus Kemenaker di GNB

Dengan semangat memperbarui diri, GNB mengalami perkembangan keanggotaan. Berikut daftar negara anggota Gerakan Non-Blok:

Afghanistan

Cape Verde

Grenade Madagaskar Panama Swaziland

Afrika Selatan

Chad Guatemala Malawi

Papua New Guinea

Syria
Algeria Chile Guinea Malaysia

Peru

Tanzania
Angola Colombia

Guinea - Bissau

Maldives Philipines Thailand

Antigua & Barbuda

Comoros Guyana Mali Qatar

Timor Leste

Bahama

Kongo (Republik)

Haiti Mauritania

Republik Afrika Tengah

Togo
Bahrain

Cote d’Ivoire

Honduras Mauritius Rwanda

Trinidad & Tobago

Bangladesh Cuba India Mesir

Saint Kitts & Nevis

Tunisia
Barbados Korea Indonesia Mongolia

Saint Lucia

Turkmenistan
Belarus

Kongo (Republik Demokratik)

Iran Morocco

Saint Vincent & The Grenadines

Uganda
Belize Dominica Iraq Mozambique

Sao Tome & Principe

Uni Emirat Arab

Benin

Republik Dominica

Jamaica Myanmar

Saudi Arabia

Uzbekistan
Buthan Djibouti Jordan Namibia Senegal Vanuatu
Bolivia Ecuador Kenya Nepal Seychelles Venezuela
Botswana

Equatorial Guinea

Kuwait

Nicaragua

Sierra Leone

Vietnam
Brunei Darussalam Eritrea Laos

Niger

Singapore Yaman

Burkina Faso

Ethiopia Lebanon Nigeria Somalia Zambia
Burundi Gabon Lesotho Oman

Sri Lanka

Zimbabwe
Cambodia Gambia Liberia Pakistan Sudan  
Cameron Ghana Libia Palestina Suriname  

 

Referensi

  • Suhardi. 2010. Serba Tahu tentang Dunia. Yogyakarta: Pustaka Anggrek
  • Prasetyono, Tri. 2020. Mengenal ASEAN dan Negara-negaranya. Semarang: ALPRIN
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com