KOMPAS.com - Gerakan Non-Blok atau Non-Aligned Movement adalah suatu organisasi internasional yang terdiri dari 100 negara negara yang menganggap dirinya tidak beraliansi dengan kekuatan besar apapun.
Pada awalnya, Gerakan Non-Blok (GNB) merupakan himpunan negara-negara yang baru merdeka atau negara berkembang yang tidak memihak kepada salah satu blok era perang dingin.
Negara-negara yang digolongkan baru merdeka meliputi semua negara yang terbebas dari penjajahan seiring dengan berakhirnya perang dunia II pada tahun 1945.
Sebelum berhasil mendeklarasikan GNB, para pemimpin negara berkembang mengadakan empat kali pertemuan untuk membentuk prinsip dasar gerakan. Salah satunya menghasilkan Dasa Sila Bandung dalam Konferensi Asia Afrika atau KAA di Bandung.
Selanjutnya pada Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT I di Yugoslavia tanggal 1 - 6 September 1961, dideklarasikan secara resmi berdirinya GNB. Deklarasi itu ditandatangani 25 kepala negara yang hadir dalam KTT tersebut.
Baca juga: Menlu Retno Ingatkan Semua Negara GNB Masih Berutang Kemerdekaan Palestina
Gerakan Non-Blok memiliki tujuan ke dalam untuk mengatur kerja sama di antara anggota-anggotanya dan tujuan ke luar untuk mengatur hubungan dengan dunia luar.
Tujuan ke dalam adalah meningkatkan kehidupan masyarakat di negara-negara anggotanya di bidang politik, ekonomi, dan sosial.
Sedangkan tujuan ke luar adalah meredakan ketegangan dunia akibat adanya pertentangan dua negara adidaya yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet sehingga tercipta perdamaian dunia.
Berdasarkan kedua tujuan tersebut, fokus perhatian GNB adalah:
Gerakan Non-Blok bersifat terbuka terhadap masuknya anggota baru. Keanggotaan GNB dibedakan menjadi tiga yaitu anggota penuh atau member, pengamat atau observer, dan tamu atau guest.
Dasa Sila Bandung menjadi salah satu syarat yang harus diterima sebagai prinsip dasar gerakan. Untuk anggota GNB, suatu negara harus mengajukan lamaran tertulis kepada Biro Koordinasi di New York. Lamaran tersebut akan diajukan ke KTT, apabila disetujui negara itu akan diresmikan menjadi anggota penuh.
Pada masa awal berdiri, GNB terdiri dari negara-negara bekas jajahan dan memperoleh kemerdekaan pasca-perang dunia II. Jumlah anggota gerakan ini berkembang sangat pesat. Semula hanya diprakarsai oleh lima negara, kemudian berhasil mengundang 29 negara dalam KAA di Bandung.
Baca juga: 3 Isu Pekerja Ini Jadi Fokus Kemenaker di GNB
Dengan semangat memperbarui diri, GNB mengalami perkembangan keanggotaan. Berikut daftar negara anggota Gerakan Non-Blok:
Afghanistan |
Cape Verde |
Grenade | Madagaskar | Panama | Swaziland |
Afrika Selatan |
Chad | Guatemala | Malawi |
Papua New Guinea |
Syria |
Algeria | Chile | Guinea | Malaysia |
Peru |
Tanzania |
Angola | Colombia |
Guinea - Bissau |
Maldives | Philipines | Thailand |
Antigua & Barbuda |
Comoros | Guyana | Mali | Qatar |
Timor Leste |
Bahama |
Kongo (Republik) |
Haiti | Mauritania |
Republik Afrika Tengah |
Togo |
Bahrain |
Cote d’Ivoire |
Honduras | Mauritius | Rwanda |
Trinidad & Tobago |
Bangladesh | Cuba | India | Mesir |
Saint Kitts & Nevis |
Tunisia |
Barbados | Korea | Indonesia | Mongolia |
Saint Lucia |
Turkmenistan |
Belarus |
Kongo (Republik Demokratik) |
Iran | Morocco |
Saint Vincent & The Grenadines |
Uganda |
Belize | Dominica | Iraq | Mozambique |
Sao Tome & Principe |
Uni Emirat Arab |
Benin |
Republik Dominica |
Jamaica | Myanmar |
Saudi Arabia |
Uzbekistan |
Buthan | Djibouti | Jordan | Namibia | Senegal | Vanuatu |
Bolivia | Ecuador | Kenya | Nepal | Seychelles | Venezuela |
Botswana |
Equatorial Guinea |
Kuwait |
Nicaragua |
Sierra Leone |
Vietnam |
Brunei Darussalam | Eritrea | Laos |
Niger |
Singapore | Yaman |
Burkina Faso |
Ethiopia | Lebanon | Nigeria | Somalia | Zambia |
Burundi | Gabon | Lesotho | Oman |
Sri Lanka |
Zimbabwe |
Cambodia | Gambia | Liberia | Pakistan | Sudan | |
Cameron | Ghana | Libia | Palestina | Suriname |
Referensi