Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Senang Ekspor Mobil Lewat Patimban Lancar, Harapkan Naik Jadi 15.000 Unit Per Bulan

Kompas.com - 08/03/2022, 14:18 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam kunjungannya ke Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat pada Selasa (8/3/2022), Presiden Joko Widodo meninjau proses ekspor mobil ke sejumlah negara di Pelabuhan Patimban.

Jokowi mengaku senang karena melihat progress ekspor mobil yang dilakukan di pelabuhan tersebut.

"Sebelumnya direncanakan tahun ini bisa ekspor dari sini kurang lebih 160.000. Melihat progress tiga bulan ini kelihatannya bisa naik menjadi 180.000 mobil untuk ekspor ke Filipina, ke Brunei Darussalam, ke Jepang dan juga ke Vietnam ini saya kira awal," ujar Jokowi dipantau dari siaran langsung YouTube Sekretariat Presiden.

"Nanti akan dikembangkan ke negara-negara yang lain sehingga 1 bulan kurang lebih dari sini akan bisa diekspor 15.000 mobil (per bulan) dan ini akan sangat bagus," jelasnya.

Baca juga: Menhub Targetkan 160.000 Kendaraan Diekspor via Pelabuhan Patimban

Menurut Jokowi, lancarnya proses ekspor menandakan industri otomotif di Indonesia tetap berjalan meski dalam kondisi pandemi Covid-19.

Sehingga pergerakan tersebut bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat.

"Artinya industri kita meskipun pandemi, tetap bergerak terus, meskipun pandemi kita juga tetap ekspor terus," katanya.

"Dan kita harapkan ini akan ikut memberikan sumbangan pada pertumbuhan ekonomi negara kita dan membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya," tambah kepala negara.

Dalam kunjungan tersebut Jokowi didampingi Menteri Perhubungan Budi Krya Sumadi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com