Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungan Ganjar di Wadas dan Efek Bumerangnya

Kompas.com - 24/02/2022, 19:10 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membangun citra baik di tengah kasus kekerasan aparat terhadap warga Desa Wadas, Purworejo, menimbulkan efek bumerang.

Analisis Litbang Kompas yang dimuat di harian Kompas, Kamis (24/2/2022), menyebutkan bahwa fenomena seperti itu tak terlepas dari gejala post-truth (pascakebenaran).

Dalam keadaan ini, "satu fenomena yang disorot oleh media dapat ditafsirkan, dikemas ulang, dan dinarasikan secara berbeda oleh setiap individu".

"Era politik post-truth inilah, citra baik pun dapat dipoles menjadi konten kebencian. Terkait hal ini, dua kali kunjungan Ganjar ke Desa Wadas dalam satu pekan dapat dijadikan contoh konkret," tulis Litbang Kompas.

Baca juga: Kasus Wadas Bikin Ganjar Dapat Banyak Sentimen Negatif di Dunia Maya

Kunjungan Ganjar ke Desa Wadas yang pertama terjadi pada Rabu, 9 Februari 2022, untuk menemui warga seusai konflik dengan aparat sehari sebelumnya.

Empat hari sesudahnya, Ganjar kembali datang ke Desa Wadas seorang diri tanpa pengawalan untuk menemui warga yang tak setuju penambangan, lalu menginap di sana.

"Bagi simpatisannya, Ganjar adalah sosok yang begitu humanis dan berani. Namun, bagi pihak oposisi, hal itu hanyalah pencitraan karena yang diperlukan ialah Ganjar mencabut izin tambang," tulis Litbang Kompas.

Baca juga: Ini Rekomendasi Komnas HAM bagi Ganjar Pranowo Terkait Penanganan Konflik di Desa Wadas

Litbang Kompas mencatat, melalui pemantauan media daring yang dilakukan oleh Litbang Kompas via aplikasi Talkwalker selama tujuh hari (9-15 Februari 2022), Ganjar memang lebih banyak dibahas dan populer di media daring dan sosial, tetapi juga lebih banyak memiliki sentimen negatif.

Sentimen negatif yang diperoleh Ganjar bahkan lebih besar daripada sentimen negatif kepada Prabowo Subianto ataupun Anies Baswedan.

Padahal, Ganjar selama ini merupakan politikus adalah yang menampilkan citra baik di media sosial sebelum munculnya isu Wadas.

"Ganjar mendapat sentimen negatif sebesar 37 persen. Jumlah itu terpaut cukup jauh dibandingkan Anies yang mendapat sentimen negatif 19,1 persen dan Prabowo sebesar 9,6 persen," tulis Litbang Kompas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com