Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes: 32 Persen Warga Indonesia Belum Divaksin Dosis Kedua

Kompas.com - 24/02/2022, 14:54 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, sebanyak 9 persen dari total 208 juta target sasaran vaksinasi Covid-19 merupakan masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi dosis pertama.

Sementara itu, 32 persen di antaranya belum mendapatkan vaksinasi dosis kedua.

"Dan kita juga melihat ada gap (ketimpangan) yang besar pada dosis pertama dan dosis kedua kedua dan kita mengidentifikasi ada 20,8 juta orang sasaran sudah terlewat dari jadwal vaksinasi dosis keduanya," kata Nadia dalam diskusi secara virtual, Kamis (24/2/2022).

Nadia mengatakan, dari 20,8 juta sasaran tersebut, beberapa di antaranya belum disuntik vaksin dosis kedua lebih dari 6 bulan dan sebagiannya belum disuntik vaksin dosis kedua dalam kurun waktu kurang dari 6 bulan.

Baca juga: Tinjau Vaksinasi Booster untuk Industri, Jokowi: Aktivitas Produksi Jangan Terganggu

Ia meminta masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi dosis kedua lebih dari 6 bulan untuk mengulang vaksinasi Covid-19 dari awal yaitu dosis pertama dan dosis kedua.

"Yang kurang dari 6 bulan bisa meneruskan dengan vaksinasi dosis keduanya. Dan yang berbeda untuk pengulangan vaksinasi dosis pertama maupun juga untuk vaksinasi dosis kedua, kita tidak menggunakan skema vaksin yang sama. Artinya, bisa menggunakan jenis vaksin yang berbeda," ujarnya.

Ia mencontohkan, jika sebelumnya individu disuntik vaksin dosis pertama dengan Sinovac, maka untuk pengulangan vaksinasi dapat menggunakan jenis vaksin lainnya seperti Astrazeneca, Pfizer, dan Moderna tergantung ketersedian stok vaksin di masing-masing daerah.

"Untuk Sinovac tidak dijadikan sebagai dosis pertama maupun dosis lengkap karena untuk vaksin Sinovac yang ada saat ini kita fokuskan atau prioritaskan untuk anak-anak usia 6 sampai 11 tahun," ucapnya.

Baca juga: Update Corona Global 24 Februari 2022: Indonesia Bertambah 61.488 Kasus | Kamboja Memulai Vaksinasi Anak 3 Tahun

Lebih lanjut, Nadia menambahkan, hingga saat ini tercatat lebih dari 8 juta orang sudah mendapatkan vaksinasi dosis ketiga atau booster.

"Untuk paduannya bahwa vaksinasi Sinovac itu bisa menggunakan AstraZeneca dan Pfizer. Sementara untuk AstraZeneca sendiri bisa menggunakan Pfizer, Moderna dan AstraZeneca itu sendiri," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com