Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektabilitas Prabowo Teratas, Gerindra: Rakyat Suka yang Tak Banyak Gimmick!

Kompas.com - 23/02/2022, 14:15 WIB
Ardito Ramadhan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menilai, hasil survei Litbang Kompas yang menempatkan Ketua Umum Prabowo Subianto sebagai sosok dengan elektabilitas tertinggi menunjukkan rakyat sudah cerdas.

Menurut Habiburokhman, elektabilitas tinggi yang diperoleh Prabowo merupakan buah dari gaya Prabowo yang tak suka membuat pencitraan hingga menarik perhatian masyarakat.

"Saya pikir rakyat sudah cerdas, gaya Pak Prabowo yang enggak suka bikin gimmick dan pencitraan justru menarik perhatian mereka," kata Habiburokhman saat dihubungi Kompas.com, Rabu (23/2/2022).

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Prabowo, Ganjar, Anies Masih Dominan

Ia berpandangan, dengan minimnya gimmick tersebut, publik justru lebih terinformasi akan kinerja Prabowo sebagai Menteri Pertahanan.

Selain itu, Habiburokhman juga mengeklaim bergabungnya Prabowo ke pemerintahan Presiden Joko Widodo juga mendapat banyak apresiasi, terlebih di tengah situasi pandemi Covid-19.

"Pak Prabowo turut membawa dampak positif bagi stabilitas pemerintahan sehingga pemerintah bisa berjalan efektif dan fokus mengatasi persoalan kebangsaan," ujar dia.

Habiburokhman mengatakan, hasil survei tersebut menambah semangat Gerindra untuk memenangkan Prabowo pada 2024 mendatang.

Baca juga: Menurut Pengamat, Ini 3 Faktor yang Membuat Elektabilitas Prabowo Bertengger di Papan Atas

Ia pun yakin Prabowo akan bersedia untuk kembali maju sebagai calon presiden meski belum mengumumkannya secara resmi.

"Sementara ini kami terus maksimalkan pembangunan partai, agar bisa memenagkan beliau di 2024," kata Habiburokhman.

Hasil Survei Kepemimpinan Nasional yang diselenggarakan Litbang Kompas menunjukkan, pilihan publik terhadap sosok calon presiden kian mengerucut ke tiga nama.

Tiga nama tersebut ialah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com