Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes: 35 Orang Meninggal akibat Covid-19 meski Sudah Divaksin Booster

Kompas.com - 23/02/2022, 07:59 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan, sebanyak 35 orang meninggal dunia akibat Covid-19 meski sudah mendapatkan vaksinasi dosis ketiga atau vaksin booster.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, angka tersebut diperoleh berdasarkan analisis terhadap 17.871 pasien yang dirawat di Rumah Sakit (RS) selama periode 21 Januari sampai 19 Februari 2022.

Rincian 35 pasien itu adalah, 5 orang dari kelompok non-lansia tanpa komorbid, 5 orang dari kelompok non-lansia dengan komorbid, 10 orang dari kelompok lansia tanpa komorbid dan 15 orang dari kelompok lansia dengan komorbid.

"Risiko kematian bagi non lansia tanpa komorbid yang telah mendapatkan booster hanya 0,49 persen, sedangkan risiko kematian bagi lansia tanpa komorbid yang sudah mendapatkan booster itu 7,5 persen, ini risikonya sangat rendah," kata Nadia dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (22/2/2022).

Baca juga: Kemenkes: 80 Balita Meninggal akibat Covid-19 Selama Gelombang Omicron

Ia kemudian memparkan kasus kematian akibat Covid-19 yang terjadi pada orang-orang yang sudah divaksinasi dosis kedua.

Rinciannya, kelompok non-lansia tanpa komorbid (195 orang), kelompok non-lansia dengan komorbid (176 orang), kelompok lansia tanpa komorbid (188 orang) dan kelompok lansia dengan komorbid (210 orang).

Selanjutnya, kematian akibat Covid-19 juga terjadi bagi mereka yang baru divaksin satu dosis.

Rinciannya, kelompok non-lansia tanpa komorbid (97 orang), kelompok non-lansia dengan komorbid (64 orang), kelompok lansia tanpa komorbid (64 orang) dan kelompok lansia dengan komorbid (45 orang).

Baca juga: Penderita Diabetes Melitus Lebih Berisiko Meninggal akibat Covid-19

Lalu, kasus kematian akibat Covid-19 juga terjadi bagi mereka yang belum pernah divaksinasi.

Rinciannya, kelompok non-lansia tanpa komorbid (373 orang), kelompok non-lansia dengan komorbid (253 orang), kelompok lansia tanpa komorbid (407 orang) dan kelompok lansia dengan komorbid (377 orang).

Lebih lanjut, Nadia mengatakan, hingga saat ini, risiko kematian akibat Covid-19 berkurang 67 persen apabila sudah divaksinasi dosis dua dan 91 persen bila sudah divaksinasi dosis ketiga atau booster.

"Masyarakat terutama kelompok lansia diimbau melengkapi vaksinsi Covid-19 dan segera lakukan vaksinasi booster jika waktunya telah tiba," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com