JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri BUMN Erick Thohir meneken nota kesepahaman dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama pada Kamis (17/2/2022) tentang kerja sama kewirausahaan.
Erick bahkan menargetkan NU dengan jaringan pesantrennya dapat menjadi tonggak kebangkitan ekonomi nasional melalui Badan Usaha Milik Nahdlatul Ulama (BUMNU).
"Kami di BUMN mendorong bagaimana pesantren, NU hari ini, bisa menjadi mercusuar kebangkitan ekonomi yamg tidak lain diimplementasikan hari ini dengan menandatangani kerja sama antara BUMN punya NU dengan BUMN yang punya Indonesia," ujar Erick.
Baca juga: PBNU Kerja Sama dengan Pemerintah Bentuk 10.000 Wirasantri dan 250 Badan Usaha Milik NU
Hal ini menurutnya selaras dengan instruksi Presiden Joko Widodo bahwa kementerian yang ia nakhodai harus mampu mengintervensi kesenjangan ekonomi yang terjadi.
Di saat yang sama, Erick menilai bahwa Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia justru lebih banyak berperan sebagai konsumen.
"Dalam industri halal dunia, Indonesia tidak masuk 5 besar, bahkan tidak masuk 10 besar. Artinya ada sesuatu yang harus kita perbaiki sama-sama," ujar Erick.
Ia mengklaim telah meminta Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) untuk memastikan pendampingan terhadap kewirausahaan pesantren ini bersama Kementerian Koperasi dan UKM.
"Kami juga memastikan para BUMN yang punya ahli tertentu yang diinginkan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama tertentu bisa membantu keahlian, apakah itu pemasaran, perbaikan produk, digitalisasi dan lain-lain," tutupnya.
Baca juga: Momen Kedekatan PDI-P dan NU...
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di bawah kepemimpinan Yahya Cholil Staquf mulai menggalakkan kerja sama dengan sejumlah kementerian dan lembaga.
Yahya menyebutkan, kebijakan semacam ini ditempuh sebagai bukti bahwa PBNU bersifat terbuka dan menyongsong masa depan serta tak ingin terpenjara masa lalu
"Kerja sama dengan kementerian tersebut menargetkan minimalnya dapat mencetak 10.000 orang wirasantri dalam satu tahun," tulis PBNU dalam keterangan pada Kamis siang.
"Di tempat dan waktu yang sama, PBNU juga akan membangun kerja sama dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menciptakan 250 Badan Usaha Milik Nahdlatul Ulama (BUMNU) dan diharapkan setiap cabang dan wilayah masing-masing memiliki BUMNU."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.